BOLASPORT.COM - Pembalap LCR Honda, Takaaki Nakagami, membalas sindiran keras Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha) soal insiden antara keduanya saat balapan MotoGP Argentina 2023.
Nakagami tidak terima dengan sindiran Quartararo yang menyebutnya melakukan manuver bunuh diri ala kamikaze, pasukan khusus tentara Jepang saat Perang Dunia Ke-2.
Sindiran Quartararo itu terucap setelah kontak dengan Nakagami pada lap pertama balapan MotoGP Argentina di Sirkuit Termas de Rio Hondo, Argentina, Minggu (2/4/2023).
"Masalahnya, Nakagami adalah kamikaze, saya turun ke posisi terakhir setelah bersenggolan dengannya," ucap Quartararo kepada GPOne.
Kamikaze sendiri didefinisikan sebagai angin topan, merujuk pada legenda Jepang tentang dewa angin.
Steward MotoGP sempat menyelidiki masalah ini. Namun, tidak ada penalti yang diberikan karena insiden ini dianggap wajar dalam lomba (racing incident).
Mendengar komentar miring dari kampiun MotGP musim 2021 itu, Nakagami membela diri.
Pembalap asal Jepang tersebut mengklaim bahwa tidak ada kesalahan apapun yang ia lakukan.
Nakagami juga menyebut bahwa senggolan yang terjadi antara dirinya dengan Quartararo masih kategori 'normal'.
Baca Juga: Dito Ariotedjo Jadi Menpora Baru, 'Presiden Ingin Anak Muda tetapi Tidak Terlalu Muda'
"Dari luar kelihatannya saya sedikit terlalu agresif," ucap Nakagami.
"Sejujurnya saat itu saya mengira bisa menyalipnya tetapi saya melewatkan apex-nya (titik terdalam tikungan untuk keluar secepat mungkin)."
"Itu bukan manuver yang gila, kami hanya sedikit bersenggolan."
"Tapi kan balapan memang seperti itu. Tidak ada yang perlu saya jelaskan. Intinya saya tidak membuat kesalahan."
"Saya minta maaf karena dia kehilangan posisinya, tapi dia tidak terjatuh," ucap pembalap berusia 31 tahun tersebut.
Nakagami sendiri harus puas finis di posisi ke-13.
Beberapa masalah elektronik dan teknis dengan motor Honda RC213V yang dikendarainya menjadi kendala.
"Saya memiliki masalah degan plexiglass sejak awal, kacanya benar-benar berembun," ungkap pemilik catatan 1 pole position di MotoGP itu.
"Saya tidak bisa melihat apapun saat dalam posisi menunduk."
Baca Juga: Rossi Tak Terlupakan, Bezzecchi Persembahkan Kemenangan MotoGP Argentina untuk The Doctor
"Saya tidak mengharapkan masalah ini, ini membuat saya frustrasi dan sulit berkonsentrasi. Balapan tadi sulit."
"Gripnya bagus tapi ada masalah elektronik. Saya memiliki kendali yang sangat invasif dan tidak membantu saya berkendara dengan mulus," imbuhnya.
Di sisi lain, Quartararo tetap kecewa dengan keputusan Steward yang tidak menjatuhkan penalti kepada Nakagami.
El Diablo membandingkan situasi yang sama di kelas Moto3, ketika Ayumu Sasaki yang mendapat hukuman walau hanya membuat senggolan 'ringan'.
"Sejujurnya saya tidak paham (dengan apa yang dipikirkan Steward)," ujar Quartararo.
"Sasaki mendapat penalti karena kontak ringan. Saatnya mereka bangun dan mulai bersikap tegas karena manuver-manuver demikian selalu dilakukan pembalap yang sama."
Baca Juga: Fabio Quartararo Geram usai Penghancur Balapannya Lolos dari Hukuman
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | GPOne Italia |
Komentar