BOLASPORT.COM - Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) mengeluarkan pernyataan resmi mengenai kontroversi seputar ANOC World Beach Games 2023.
Rencana perhelatan World Beach Games 2023 diterpa isu panas menyusul sikap Gubernur Bali, I Wayan Koster, untuk menolak keikutsertaan atlet-atlet dari Israel.
I Wayan Koster menyampaikannya saat menghadiri kegiatan di Pura Besakih, Karangasem, Bali, Rabu (5/4/2023).
"(Sikap ini diambil) berdasarkan pada konsistusi. Yang kedua dasarnya adalah Peraturan Luar Negeri Nomor 3 Tahun 2019," katanya, dikutip dari Kompas.com.
Ini menjadi lanjutan dari sikap serupa Koster jelang Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia yang akhirnya dibatalkan oleh FIFA.
Adapun Bali terpilih sebagai tuan rumah dari edisi kedua ajang olahraga pantai multi-event ini pada tahun lalu.
World Beach Games 2023 akan berlangsung pada 5-13 Agustus. Ada 14 cabang olahraga yang dipertandingkan dan 1.854 atlet yang terlibat.
Akan ada 205 negara yang terlibat dalam event yang digelar pertama kali di Dubai pada 2019, termasuk di antaranya adalah Israel.
Presiden NOC Indonesia, Raja Sapta Oktohari, pun buka suara. Dalam siaran pers yang diterima BolaSport.com, Okto mengingatkan akan pentingnya acara ini bagi Indonesia.
Baca Juga: Barong Resmi Jadi Logo ANOC World Beach Games 2023
Menurut Okto, World Beach Games merupakan ajang olahrga multi-event terbesar ketiga di dunia setelah Olimpiade.
World Beach Games 2023 akan menjadi multi-event terbesar di Indonesia berdasarkan jumlah partisipan.
Kejuaraan ini akan dihadiri 205 NOC (Komite Olimpiade Nasional) dari seluruh dunia, federasi-federasi olahraga internasional, dan para petinggi organisasi olahraga dunia.
"Dan memang sejak awal kami sudah sampaikan bahwa atlet yang tampil juga atlet terbaik," ucap Okto menjelaskan.
"Saya menyayangkan kenapa situasi ini terus berlarut-larut dan gaduh di media, seharusnya kita duduk bersama-sama."
NOC Indonesia telah mengirimkan surat secara resmi kepada I Wayan Koster.
"Sejauh ini belum ada penolakan resmi dari Bali ke kami," terangnya.
"Saya tidak mau berandai-andai, tapi jika benar demikian harus ada contingency plan dan NOC Indonesia akan segera berkoordinasi dengan pemerintah untuk mengambil solusi-solusi terbaik."
Okto juga mengharapkan kerja sama dari Menteri Pemuda dan Olahraga RI yang baru yaitu Dito Ariotedjo.
Baca Juga: Gubernur Bali Tolak Kehadiran Israel di AWBG 2023, Menpora Bergerak Cepat
"Saya kira, Menpora baru memiliki semangat Olympism karena memiliki pengalaman menjadi CdM Youth Olympic 2018 Buenos Aires dan aktif di NF sampai saat ini," katanya.
"Menpora pasti paham bagaimana semangat Olympism dalam olahraga ini mampu menciptakan perdamaian."
Okto mengingatkan bagaimana kesuksesan penyelenggaraan event ini akan berpengaruh terhadap nama baik Indonesia di dunia internasional.
Lebih-lebih Indonesia sedang mengincar posisi tuan rumah untuk pesta olahraga yang lebih besar yaitu Olimpiade 2036.
Di samping itu, ada kesempatan mengejar prestasi bagi atlet-atlet Indonesia sendiri yang dipertaruhkan di dalamnya.
"Kita menjadi bagian G7, bangsa yang kemarin sukses menyelenggarakan Presidensi KTT G20, Asian Games dan Asian Para Games," paparnya.
"Kita mau AWBG, ada cita-cita menjadi tuan rumah Olympic 2036. Ini konsistensi nama baik Indonesia."
"Jangan sampai preseden Piala Dunia U-20 kemarin menjadi efek domino untuk olahraga Indonesia yang memberikan mudarat besar bagi Indonesia ke depan."
"Olahraga alat pemersatu, bukan pemecah belah. Jangan gabungkan olahraga dengan politik karena kami mengedepankan netralitas politik di olahraga."
"Tidak boleh ada diskriminasi dalam olahraga dan keluarga besar NOC Indonesia sudah sepakat #StandforIndonesianSport."
"Ada cita-cita yang tengah dirajut atlet-atlet muda kita untuk mengumandangkan Indonesia Raya dan mengibarkan Merah Putih di puncak tertinggi seluruh penjuru dunia."
"Jangan kita kubur ambisi mereka untuk membanggakan Ibu Pertiwi," tandasnya.
Baca Juga: Piala Dunia U-20 Batal, NOC Indonesia Tak Ingin Berimbas ke AWBG 2023
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | NOC Indonesia |
Komentar