BOLASPORT.COM - Liverpool mengalami krisis kemenangan dan kesusahan mencetak gol setelah menggilas Manchester United dengan skor besar.
Derbi Barat Laut Inggris antara Liverpool vs Manchester United ibarat menguras kekuatan lini serang pasukan Juergen Klopp untuk tertumpah dalam satu partai.
Pada pekan 26 Liga Inggris di Anfield, Minggu (5/3/2023), The Reds menggasak rival bebuyutannya 7-0.
Gelontoran gol-gol Liverpool berasal dari kontribusi Cody Gakpo (2), Darwin Nunez (2), Mohamed Salah (2), dan Roberto Firmino.
Kemenangan bersejarah atas musuh turun-temurun itu dielu-elukan.
Aroma kebangkitan pun diapungkan.
Sangat mudah memperkirakan hasil masif tersebut ibarat trampolin bagi Liverpool untuk kembali meloncat dan bersaing di papan atas klasemen.
Namun, yang terjadi malah sebaliknya.
Baca Juga: Bangkit dari Tragedi di Liverpool, Man United Harus Tekan Tombol Reset
Bak menghabiskan kesempatannya untuk menggosok voucher gol saat melawan Man United, Mo Salah dkk kini mengalami krisis kemenangan dan lupa cara menjebol gawang.
Empat partai beruntun setelah Derbi Barat Laut berakhir negatif; 3 kali kalah, 1 seri, 0 menang, dan cuma cetak 1 gol.
Kekalahan 0-1 di kandang Bournemouth (11/3/2023) seperti mengembalikan Liverpool ke bumi pasca-penaklukan Man United.
Disusul dengan hasil serupa kala bertandang ke markas Real Madrid di leg kedua perempat final Liga Champions (15/3/2023).
Kekalahan 0-1 di Madrid sekaligus mendepak The Reds dari ajang tersebut.
Selanjutnya pasukan Klopp tak berdaya kala bertamu ke rumah juara bertahan yang juga kandidat kampiun lagi, Manchester City (1/4/2023).
Merseyside Merah dibabat 1-4 sebagai hasil yang ironis, mengingat di musim-musim sebelumnya, kedua tim sama-sama rutin bersaing ketat sebagai calon juara.
Satu-satunya gol Liverpool di laga tersebut dicetak Mohamed Salah, sebelum dibalas lawan 4 kali.
Terbaru, The Reds masih kesulitan mencetak gol ketika bertandang ke markas klub top yang sama-sama sedang sakit, Chelsea (4/4/2023).
Liverpool ditahan imbang 0-0.
Catatan buruk lain pun lahir.
Untuk kali pertama dalam 5 tahun terakhir, mereka gagal menang dalam 4 pertandingan beruntun lintas kompetisi.
Krisis kemenangan terpanjang sebelum ini terjadi pada September-Oktober 2018 silam.
Kala itu Liverpool secara berturut-turut dihambat Chelsea (1-2 dan 1-1), Napoli (0-1), dan Man City (0-0).
Juergen Klopp pastinya tak mau rekor buruk ini terus berlanjut menjadi lima kali gagal menang konsekutif.
Bahayanya, misi The Reds keluar dari krisis terkendala lawan yang mengadang di depan mata.
Minggu (9/4/2023), mereka kebagian menjamu pemuncak klasemen, Arsenal, pada lanjutan Liga Inggris di Anfield.
Dengan Liverpool berada di peringkat kedelapan saat ini, Klopp harus realistis menyikapi peluang tim menyudahi paceklik.
"Kami punya 10 partai lagi untuk dimainkan dan berikutnya adalah Arsenal," kata sang manajer, dikutip BolaSport.com dari situs klub.
Baca Juga: Karim Benzema 2 Kali Hattrick di Bulan Ramadan, Pecah Rekor El Clasico 60 Tahun
"Bukan sembilan musuh lain, saya tak tertarik dengan pertandingan-pertandingan itu (9 partai sisanya)."
"Selanjutnya adalah Arsenal, jadi kalau kami sulit mereka kalahkan, maka kami dapat memenangi pertandingan ini."
"Kalau tidak, Arsenal hanya akan melewati kami dan kita lihat saja nanti.
"(Untuk finis 4 besar) Kami harus memenangi banyak pertandingan dan tim lain juga harus kalah dalam banyak pertandingan."
"Itu tidak berada di tangan kami," lanjut pria Jerman tersebut.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Liverpoolfc.com, Soccerway.com |
Komentar