BOLASPORT.COM - Mengenal skema FIFA Forward yang disinggung dalam sanksi FIFA kepada PSSI.
PSSI terkena sanksi administrasi oleh FIFA buntut pembatalan tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.
Sanksi imbas dari pembatalan tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 akhirnya dirilis FIFA kepada Indonesia.
Beruntung, FIFA hanya memberikan sanksi administrasi, bukan sanksi berat berupa banned/dikucilkan dari dunia sepak bola internasional.
Sanksi administrasi yang dimaksud FIFA adalah pembekuan dana FIFA Forward untuk keperluan operasional PSSI.
Secara umum, program FIFA Forward merupakan program pendanaan untuk pengembangan sepak bola di seluruh dunia.
Saat ini, program ini sudah mencapai gelombang ketiga atau 3.0 yang sudah diluncurkan per Januari 2023.
Program pertama dari FIFA Forward ini terjadi pada 2016 dengan total bantuan sebesar 2,8 miliar dolar.
Dana ini ditujukan untuk beragam rencana yang yang relevan dengan kebutuhan enam konfederasi dan 211 asosiasi anggota.
Sementara FIFA Forward 2.0 sendiri diluncurkan pada 2020 dengan program yang hampir sama dengan gelombang pertama.
Perbedaan utama adalah peningkatan dana sebesar 30 persen dari gelombang pertama.
Elemen signifikan dari investasi di FIFA Forward 2.0 untuk mendukung tujuan FIFA memiliki 60 juta pemain wanita yang berpartisipasi dalam sepak bola di seluruh dunia pada akhir siklus mendatang.
Program ini berfokus pada pengembangan komprehensif untuk mendukung pembangunan sepak bola di seluruh dunia.
Presiden FIFA, Gianni Infantino menjelaskan maksud dari pemberian program FIFA Forward tersebut.
“Saat kami meluncurkan program pengembangan FORWARD, FIFA memulai era baru pengembangan sepak bola global yang kini menuju siklus ketiga”, kata Presiden FIFA Gianni Infantino.
“Sangat penting bagi kami sekarang untuk memperkuat komitmen kami untuk membangun fondasi yang lebih kuat bagi pertumbuhan sepak bola.
Baca Juga: Sentilan Pengamat Sepak Bola kepada PSSI, Sanksi Ringan Bukan Prestasi tetapi Harus Intropeksi
“Siklus baru akan memberikan peningkatan investasi, dampak yang lebih besar melalui pencapaian tujuan pengembangan sepak bola dan pengawasan berkelanjutan untuk memastikan bahwa semua dana digunakan secara bertanggung jawab.
“Kami telah meningkatkan pendanaan ini tujuh kali lipat tetapi pendapatan kami tidak meningkat tujuh kali lipat; hanya saja di FIFA baru sejak 2016 uang mengalir ke mana harus pergi dan itu kembali ke sepak bola," kata Gianni Infantino dilansir dari situs resmi FIFA
Sementara dana yang dibekukan oleh FIFA kepada PSSI adalah FIFA Forward versi 3.0.
FIFA Forward 3.0 sendiri punya tiga skema pendanaan dari FIFA, yaitu dana operasional, proyek spesifik untuk pengembangan sepak bola dan biaya akomodasi, dan pembelian perlengkapan untuk federasi sepak bola.
Rincian dari biaya yang disalurkan oleh FIFA adalah sebagai berikut:
- $ 5 juta untuk masing-masing federasi untuk dana operasional
- $ 3 juta untuk masing-masing federasi untuk biaya proyek yang dibutuhkan masing-masing federasi yang dapat membantu mengembangkan sepak bola di negara yang bersangkutan.
- $ 1,2 juta untuk masing-masing federasi atau negara yang membutuhkan asistensi. Biaya tersebut ditujukan untuk membiayai ongkos transportasi dan akomodasi tim nasional. Selain itu, biaya tersebut juga meliputi uang untuk pembelian peralatan yang bisa menunjang pengembangan sepak bola.
- $ 60 miliar untuk masing-masing Konfederasi. Sebagai info ada enam Konfederasi di dunia ini, untuk Indonesia sendiri ikut di Konfederasi Sepak Bola Asia atau AFC. Biaya ini ditujukan untuk penyelenggaraan turnamen yang ada di bawah masing-masing konfederasi.
- $ 5 Miliar untuk masing-masing asosiasi regional untuk menyelenggarakan turnamen antar regional untuk seluruh tingkat kelompok umur.
Praktis, jika ditotal masing-masing federasi atau negara anggota FIFA bisa menerima dana senilai $ 9,2 juta atau Rp 140 Miliar.
Sementara untuk PSSI selaku induk sepak bola Indonesia, besaran dana yang sudah diterima dari skema FIFA Forward 3.0 adalah $ 5,6 juta atau Rp 86 Miliar pada Maret 2023.
Dana tersebut digunakan untuk pembangunan 'training camp' timnas Indonesia.
"Melalui program tersebut kita juga mendapatkan berkah membangun 'training camp' yang dibantu FIFA senilai 5,6 juta dola AS (sekitar Rp 86,5 miliar)," kata Erick Thohir.
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | FIFA.com |
Komentar