BOLASPORT.COM - Pelatih Inter Milan, Simone Inzaghi, berada di ujung tanduk setelah membawa klub alami paceklik kemenangan terparah dalam 5 tahun.
Inter Milan kembali gagal memetik kemenangan dalam lanjutan Liga Italia, Jumat (7/4/2023).
Armada Simone Inzaghi ditahan tuan rumah Salernitana secara tragis karena terjadi di tengah dominasi telak.
Gol kilat Robin Gosens untuk Inter di awal pertandingan terbalas pada ujung laga.
Pelakunya tak lain mantan pemain mereka, Antonio Candreva, melalui gol spektakuler berbau keberuntungan dari sisi kanan lapangan.
Hasil ini membuat Inzaghi menorehkan rekor buruk bagi Inter.
Mereka resmi masuk periode krisis karena sudah gagal menang 6 kali secara beruntun lintas kompetisi.
Baca Juga: Romelu Lukaku Ngelawak Lagi di Depan Gawang, Guillermo Ochoa Masuk Mode Kiper Dewa
Secara beruntun, I Nerazzurri dihambat Spezia (1-2), Porto (0-0), Juventus (0-1), Fiorentina (0-1), Juventus (1-1), dan kini Salernitana (1-1).
Streak 6 kali tanpa kemenangan merupakan paceklik terparah Inter sejak Februari 2018 silam.
Di bawah asuhan Luciano Spalletti kala itu, La Beneamata tak bisa mengalahkan musuh 10 kali beruntun.
Kini krisis kemenangan Inter Milan dibarengi ketidakmampuan pemain cetak gol.
Dalam sebulan terakhir, tidak satu pun gol tercipta dari permainan terbuka sebelum Gosens melakukannya pekan ini.
Hanya dua lesakan Romelu Lukaku yang lahir dari tendangan penalti.
Akibatnya jelas berefek terhadap posisi Simone Inzaghi.
Kursinya sedang digoyang karena Inter terancam keluar dari zona antarklub Eropa.
Mereka menghuni peringkat keempat di klasemen Liga Italia dengan 51 poin.
Inter bisa disalip AS Roma (50) dan Atalanta (48) untuk keluar dari lima besar jika kedua rival itu menang pekan ini.
Pasca-kekalahan dari Fiorentina pekan lalu, Inzaghi disebut cuma punya tiga partai tersisa untuk menyelamatkan karier.
Baca Juga: Hasil Liga Italia - Gol Telat Sang Mantan Gagalkan Kemenangan Inter Milan di Kandang Salernitana
Dua laga telah berlalu dan berakhir dengan hasil mengecewakan; seri dengan Juventus dan Salernitana.
Tinggal satu pertandingan yang bisa menentukan nasib sang pelatih, yakni leg pertama perempat final Liga Champions versus Benfica (11/4/2023).
Tampil buruk lagi, maka siap-siap Inzaghi kehilangan jabatan yang diembannya sejak Juni 2021.
Soal hasil imbang dengan Salernitana, dia menyoroti ketidakberuntungan para striker selain kegagalan mereka mengubah segunduk peluang menjadi gol.
Total, Inter melepaskan 25 tembakan dan 10 di antaranya digagalkan kiper lawan, Guillermo Ochoa, yang tampil brilian.
"Sulit membicarakan itu malam ini. Kita semua melihatnya. Skuad ini sudah berusaha sangat keras dan layak mendapatkan lebih," katanya kepada DAZN.
"Sebagai pelatih, saya merasa sulit menjelaskan bagaimana bisa laga ini berakhir seri setelah semua peluang yang kami ciptakan."
"Ada kekecewaan besar. Kami harus bekerja lebih keras dan lebih baik."
Baca Juga: Romelu Lukaku Gagal Cetak Gol dari Peluang 99 Persen, Balik ke Setelan Pabrik?
"Kami layak memenangi tiga partai terakhir yang dimainkan. Kami harus lebih ngotot," lanjutnya.
Situasi ini ironis karena pada awalnya, Inter Milan termasuk paling dijagokan menghambat laju scudetto Napoli.
Makin ke sini, mereka malah makin tergelincir dan kini terancam finis di luar zona Eropa.
"Apakah kami akan lolos ke Liga Champions? Bagi saya tentu saja," kata Inzaghi yakin.
"Kami memiliki performa positif yang tidak selaras dengan hasil."
"Ini harus mendorong kami lebih keras untuk menjalani apa yang menanti beberapa hari ke depan," ucapnya.
Tim bertekad bangkit, tapi belum tahu kapan dan seberapa lama lagi Inzaghi bakal bertahan di posisinya.
Nama-nama seperti eks pelatih Inter, Antonio Conte, hingga legenda klub yang sekarang membesut tim junior, Cristian Chivu, mencuat sebagai kandidat jika Inzaghi dipecat.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Gazzetta.it, DAZN |
Komentar