BOLASPORT.COM - Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Raja Sapta Oktohari, meminta PSSI untuk tidak terlena dengan sanksi FIFA yang disebut ringan.
Sebelumnya pada pertengahan pekan ini, FIFA menjatuhkan sanksi terhadap Indonesia setelah gagal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.
Keputusannya ialah PSSI dijatuhi sanksi administratif oleh FIFA.
Menanggapi keputusan tersebut, Erick Thohir selaku Ketua Umum PSSI mengibaratkan Indonesia hanya mendapatkan "kartu kuning" dari FIFA, bukan "kartu merah".
Pemberitaan media resmi PSSI pun mengamini pernyataan Erick Thohir bahwa sanksi yang diberikan FIFA terbilang tidak terlalu berat.
Hal ini terdengar oleh Raja Sapta Oktohari. Selaku Ketua KOI, dia merasa bahwa PSSI tidak boleh "mengentengkan" sanksi yang diberikan oleh FIFA.
Menurutnya, sanksi adalah hukuman karena terjadi sebuah kesalahan.
Artinya, semua pihak harus introspeksi diri masing-masing untuk berbenah memperbaikinya.
Hal itu perlu dilakukan supaya tidak terjadi kesalahan yang sama dan berulang di masa depan.
Baca Juga: Akhirnya PSSI Berupaya Hilangkan Kebijakan TC Jangka Panjang
"Yang ada itu sanksi, jangan merasa ringan," kata Okto menegaskan hukuman yang diberikan FIFA kepada PSSI, dikutip BolaSport.com dari Antaranews.com.
"Sanksi ya sanksi, artinya sekarang waktunya kita berbenah, waktunya kita introspeksi," tegasnya.
Lebih lanjut, Okto memperingatkan PSSI bahwa masalah seperti ini harus dicegah untuk tak terjadi lagi di masa depan.
"Kalau kita tidak hati-hati, hal ini akan terus berjalan," pesannya.
Meski begitu, pada dasarnya Okto pun mengapresiasi kinerja yang telah dilakukan PSSI untuk mengurus masalah ini.
Terutama Erick Thohir selaku Ketua Umum PSSI yang bergerak sigap menemui FIFA secara langsung untuk mencari jalan keluarnya.
"Saya memberikan apresiasi kepada kakak saya, Ketua PSSI, Erick Thohir," kata Raja Sapta Oktohari.
"Dia dengan kemampuannya dalam berdiplomasi bisa membawa Indonesia ke posisi hari ini," jelasnya.
"Kita harus bersyukur diplomasinya itu membuat PSSI mendapatkan sanksi ringan," imbuhnya.
Baca Juga: Cetak Brace dalam Duel Persis vs Persebaya, Muhammad Idbal Dipuji Setinggi Langit
Mantan ketua PB ISSI itu meminta kepada PSSI agar transformasi sepak bola yang mendapatkan dukungan dari FIFA benar-benar diwujudkan.
Apalagi, Presiden Joko Widodo juga telah memberikan dukungan penuh.
Sebelumnya, Erick Thohir mendapatkan tugas dari Presiden Joko Widodo untuk menyiapkan cetak biru transformasi sepak bola Indonesia yang kemudian disampaikan ke FIFA.
Piala Dunia U-20 2023 sebenarnya sudah sangat ditunggu-tunggu.
Apalagi persiapan telah lama dilakukan di Indonesia.
Ada enam kota yang seharusnya menjadi tuan rumah yakni Palembang, Jakarta, Bandung, Solo, Surabaya, dan Bali.
Namun, karena permasalahan penolakan timnas Israel bermain di Indonesia, FIFA pun mencabut hak Indonesia selaku tuan rumah.
Kini timnas u-20 Indonesia dipastikan gagal tampil pada turnamen terbesar kedua di dunia sepak bola itu.
Meskipun mengalami pemindahan venue, Piala Dunia U-20 2023 tetap akan berlangsung sesuai jadwal yakni pada 20 Mei hingga 11 Juni.
Baca Juga: Sebelum Vonis Sanksi FIFA, Skuad Timnas U-22 Indonesia Dihadapi Rasa Was-was
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Antaranews.com |
Komentar