BOLASPORT.COM - Pengamat Sepak bola, Yusuf Kurniawan, atau akrab disapa Yuke menilai bahwa upaya keras yang dilakukan Ketua Umum PSSI Erick Thohir untuk mempertahankan status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 sudah maksimal.
Menurut Yuke, upaya Erick Thohir itu ternodai hingga gagal akibat ulah sebagian elite politik yang menentang kehadiran Tim Nasional Israel di Indonesia.
"(Upaya Erick Thohir) sudah optimal."
Baca Juga: Hasil Liga 1 - Persib Bandung Dicukur di Markas Persita, David Da Silva Tergusur dari Puncak Klasemen Top Skor
"Tetapi sayang upaya Erick Thohir tidak maksimal karena tersandera oleh sikap politis para elite politik kita yang menentang kehadiran tim sepak bola Israel," ungkap Yuke, Minggu (9/4/2023).
Pandangan Yuke sama dengan temuan Survei Nasional yang dilaksanakan Lembaga Survei Indonesia (LSI).
Salah satu temuan LSI adalah 80,6% responden percaya bahwa Erick Thohir sudah berupaya optimal agar penyelenggaraan Piala Dunia U-20 2023 tetap dilaksanakan di Indonesia.
Baca Juga: Hasil Liga 1 - Borneo FC Bungkam RANS Nusantara FC, Matheus Pato Ungguli David da Silva untuk Top Skorer
Atas temuan ini, Yuke memandang bahwa itu merupakan fenomena akan harapan baru karena pengurus-pengurus PSSI yang sebelumnya kadung terstigma negatif.
"Jadi, istilahnya siapa aja ketumnya yang penting orang baru."
"Setidaknya bisa memberikan harapan baru lebih baik daripada mempertahankan orang lama yang terbukti memberikan harapan palsu," tegasnya.
Dengan demikian, hasil negosiasi dengan FIFA agar penyelenggaraan Piala Dunia U-20 2023 tetap dilaksanakan di Indonesia akan tetap sama.
Baca Juga: Liverpool Vs Arsenal - Gary Neville: Menang di Anfield, Arsenal Sahih Juara Musim Ini
Meskipun pelaku negosiasinya adalah orang lain selain Erick Thohir.
"(Hasilnya akan) tetap sama saja," kata Yuke.
Ia menambahkan penyebab utama Indonesia gagal jadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 karena dianggap tidak mampu memegang komitmen dengan kesepakatan persetujuan yang telah dibuat sendiri.
"Kebetulan yang jadi pemicunya Israel, yang suka gak suka, memang anak istimewa FIFA."
"Tetapi suka gak suka, kita yang harus kompromi dengan hal itu, jika ingin tetap bisa beredar di orbit sepak bola internasional yang jadi propertinya FIFA," pungkas Yuke.
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar