BOLASPORT.COM - Juara kelas menengah, Israel Adesanya, meraih kemenangan Alex Pereira dengan cara kesatria pada UFC 287.
Adesanya tidak lari dari jati dirinya sebagai seorang petarung striker setelah menerima kekalahan TKO dari Pereira pada UFC 281.
Pada pertandingan yang berlangsung pada Sabtu (8/4/2023) di Florida, Amerika Serikat, Adesanya masih meladeni gaya bertarung pukulan dan tendangan.
Bahkan Adesanya menang ketika sedang dalam situasi tertekan.
Adesanya bak mengalami deja vu kekalahan terakhirnya dari Pereira ketika dia terpojok di dinding oktagon oleh serangan Pereira.
Akan tetapi, kali ini The Last Stylebender tak lagi pasrah menghadapi kombinasi pukulan dan tendangan lutut Pereira.
Sebuah serangan balik yang mematikan secara tiba-tiba dilancarkan Adesanya.
Adesanya menyarangkan hook ganda untuk melumpuhkan Pereira. Boom! Poatan tak sadarkan diri di kanvas.
Sebuah hammerfist masih sempat dilepaskan Adesanya untuk memastikan Pereira tak bisa bangkit lagi.
Baca Juga: UFC 287 - Jalan Mulus Korban Khamzat Chimaev Tuju Pertandingan Gelar Lagi
Kemenangan KO atas Pereira bak menjadi jawaban Adesanya atas rivalitas mereka sebagai sesama petarung striker.
Adesanya dan Pereira sama-sama datang dari kompetisi kickboxing.
Alasan ini yang membuat beberapa pihak menilai salah satu cara Adesanya untuk mengalahkan Pereira dengan permainan bawah.
Lebih-lebih, Adesanya tampak fokus berlatih gulat jelang duel keduanya melawan Pereira.
Salah satu pernyataan bahwa gulat akan menghentikan Pereira disampaikan oleh jawara kelas menengah, Khamzat Chimaev, dalam MMA Hour.
"Ia (Pereira) adalah lawan yang paling mudah bagi saya di UFC," kata Chimaev yang dikenal tangguh dalam pertarungan berdiri ataupun bawah.
"Ya, (dia akan menjadi lawan termudah) dalam karier saya, brother. Ronde pertama. Menit pertama. Mudah. Tidak ada pukulan, tidak ada."
"Jika Israel hanya berlatih gulat di pemusatan latihan, ia akan mengalahkannya (Pereira), dengan mudah."
"Orang itu (Pereira) tidak punya kemampuan gulat. UFC suka mendorong orang itu, orang gila, dia selalu terlihat serius. Saya tidak suka orang itu."
Baca Juga: UFC 287 - Masa Bodoh Pereira Sudah Terkapar, Adesanya Puas Tuntaskan Dendam
Meski demikian, Adesanya memutarbalikkan masukan banyak orang untuk beradu kekuatan di kanvas.
Adesanya meladeni Pereira di medan pertempuran sejati mereka yaitu striking atau pukulan dan tendangan.
Adesanya cukup agresif dalam melancarkan leg kick dan head kick terhadap Pereira. Dia juga bertahan dengan sangat baik untuk melindungi diri.
Petarung asal Selandia Baru itu merasa puas dengan caranya membalaskan dendam dari "hantu" dari masa lalunya itu.
Meski begitu, Adesanya tetap menaruh respek terhadap Pereira. Keduanya saling mengakui kekuatan masing-masing saat kembali bertemu setelah pertandingan.
"Saya melihat (Pereira) di belakang panggung," kata Adesanya pada konferensi pers UFC 287, dikutip BolaSport.com dari MMAFighting.
"Hubungan Kami baik-baik saja. Ia adalah seorang juara yang hebat, ia adalah seorang pejuang."
"Kisahnya, maksud saya, saya adalah tokoh antagonis dalam kisahnya. Dia adalah binatang buas, yang datang dari tempat asalnya."
"Kesulitan yang telah ia lalui dalam hidup untuk mencapai posisinya sekarang, dan mengalahkan saya dengan caranya, itu adalah kisah yang indah baginya."
"Namun, seperti yang saya katakan, malam ini bukan tentang kisahnya, melainkan tentang kisah saya, yang merupakan sebuah sejarah," ujar Adesanya.
Baca Juga: Hasil lengkap UFC 287 - Alex Pereira Nahas, Dendam Israel Adesanya Tuntas
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | bjpenn.com |
Komentar