BOLASPORT.COM - Ketum PSSI Erick Thohir, menjelaskan jika FIFA akan datang ke Indonesia untuk melakukan pengecekan langsung 22 stadion.
Sanksi tersebut diberikan pasca Indonesia gagal menyelenggarakan Piala Dunia U-20 2023.
FIFA akhirnya membekukan bantuan dalam program FIFA Forward 3.0.
Namun, hal tersebut masih terbilang ringan daripada sanksi banned yang menjadi ancaman paling keras.
Baca Juga: Media Israel Sebut Indonesia Negara Terbelakang, Ungkit Tragedi Kanjuruhan dan Aksi Berani 1958
Salah satu yang disinyalir membuat FIFA lebih luluh adalah blue print sepak bola Indonesia yang diajukan PSSI.
Program tersebut disampaikan langsung oleh Ketum PSSI setelah bertemu kembali dengan FIFA.
Tujuannya agar Indonesia tidak mendapatkan sanksi yang lebih berat.
Setelah melakukan review blue print tersebut, FIFA akan menuju Indonesia untuk melakukan sidak.
"FIFA akan mereview daripada blue print itu dan FIFA akan mengirim tim lagi untuk mengecek kesiapan renovasi 22 stadion itu."
"Secepatnya ya, karena jika kita bicara 2016 surat pemerintah dengan komitmennya dan tentu kesinambungan PSSI terputus semua."
"Saya berharap tidak lebih dari 6 bulan, kalau lebih dari itu kesiapan buat yang lainnya terbengkalai," kata Erick Thohir dikutip BolaSport.com dari wawancara dengan Liputan 6.
Ketum Erick menambahkan jika PSSI selanjutnya hanya menunggu keputusan FIFA.
Termasuk soal blue print yang dia sampaikan langsung ke Presiden FIFA Gianni Infantino.
"Kita hanya menunggu saja dari FIFA apakah presentasi yang saya berikan benar-benar nyata."
"Mereka akan cek 22 stadion memang benar-benar dijalankan," tambahnya.
Baca Juga: Curhat Pemain Papua Kepada Erick Thohir, Pernah Dapat Rasisme dan Dilempar Buah Pisang
Terkait kedatangan tim dari FIFA, sosok yang menjabat sebagai menteri BUMN ini mengaku belum mendapatkan kabar.
Dia menjelaskan jika sebelumnya pertemuan dengan FIFA dilaksanakan dua kali,
Namun, intinya FIFA benar-benar teliti dalam melakukan pengecekan blue print yang disampaikan dan berharap rencana tersebut tidak hanya jadi wacana.
"FIFA ke sini belum tahu karena kemarin cuma sampaikan begitu, saya meeting dua kali, hari Rabu saya mendarat di Paris, pertemuannya malam lalu besoknya dilanjutkan."
"Cukup lama ya mungkin malam 2 jam besoknya 3 jam, karena bukan hanya presentasi blue print, mereka baca per halaman."
"Jika tidak realistis pasti mereka anggap bohong lagi," pungkasnya.
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | Youtube |
Komentar