BOLASPORT.COM - Kesempatan tes dengan motor Yamaha YZR-M1 yang disediakan Yamaha kepada Toprak Razgatlioglu memberikan sejumlah implikasi tentang bursa pembalap MotoGP.
Razgatlioglu sedang terlibat dalam tes privat MotoGP di Sirkuit Jerez, Spanyol, pada 10-11 April 2023.
Ini menjadi kali kedua pembalap asal Turki tersebut menunggangi motor Yamaha di MotoGP setelah kesempatan pertama pada tahun lalu.
Tahun lalu Yamaha memberi kesempatan menjajal M1 kepada Razgatlioglu sebagai hadiah karena berhasil menjuarai World Superbike musim 2021.
Pencapaian Razgatlioglu tak hanya melengkapi sapu bersih Yamaha di lintasan aspal pada 2021 tetapi juga mengakhiri paceklik gelar yang sudah berlangsung sejak 2009.
Namun, kali ini kisahnya berbeda. Ada bumbu persaingan untuk satu kursi tersisa di tim pabrikan Yamaha untuk musim depan.
Saat ini baru Fabio Quartararo yang sudah mengamankan tempat di pabrikan garpu tala hingga 2024. Adapun masa depan rekan setimnya, Franco Morbidelli, masih tanda tanya.
Performa di bawah ekspektasi yang ditunjukkan Morbidelli sepanjang musim lalu diakui Yamaha telah membuat mereka kecewa.
Sejak cedera lutut parah, Morbidelli kesulitan mengembalikan levelnya seperti ketika menjadi runner-up MotoGP 2020 dengan catatan tiga kemenangan.
Baca Juga: Yamaha Bisa Dilema, Franco Morbidelli Bangkit Saat Toprak Razgatlioglu Tagih Kursi di MotoGP
Bak gayung bersambut, Razgatlioglu yang sempat dibidik sebagai pengganti Valentino Rossi dan Maverick Vinales mengungkapkan ambisi untuk tampil di MotoGP.
"Toprak adalah talenta luar biasa dan saya sangat penasaran untuk melihat kecepatannya di atas motor pabrikan MotoGP kami," ujar Managing Director Yamaha Motor Racing, Lin Jarvis.
"Sayangnya tahun lalu, dia kesulitan untuk mengenali YZR-M1 sepenuhnya di Aragon karena gangguan cuaca," terang Road Racing Manager Yamaha Motor Europe, Andrea Dosoli.
Morbidelli sendiri telah menunjukkan kebangkitan dengan menjadi ujung tombak Yamaha dalam perebutan podium saat seri terkini MotoGP Argentina.
Akan tetapi, kondisi tidak biasa karena level grip yang rendah membuat Morbidelli masih harus membuktikan bahwa dia tidak hanya cepat di sirkuit tertentu saja.
Morbidelli telah menyadari bahwa dia harus mengadaptasi gaya berkendara agresif seperti Fabio Quartararo untuk bisa konsisten bersaing di depan.
Tentunya, penampilan Razgatlioglu dalam tes juga menjadi sinyal bahwa peluang yang dimiliki murid Valentino Rossi itu untuk membuktikan diri terbatas.
Lebih-lebih Yamaha memiliki sejarah untuk memastikan susunan pembalap mereka lebih cepat daripada tim-tim lainnya dalam beberapa tahun belakangan.
Alarm pun tidak hanya berlaku bagi Morbidelli saja.
Baca Juga: Jadwal MotoGP Americas 2023 - Balapan Jam 2 Pagi, Menanti Raja COTA Tahun Ini
Seperti dikutip dari GPOne, Yamaha juga dikabarkan sedang mengevaluasi pembalap Prima Pramac, Jorge Martin, sebagai kandidat lainnya.
Martin membuka pintu bagi tim lainnya setelah dikecewakan Ducati karena lebih memilih Enea Bastianini sebagai pembalap pabrikan mereka musim ini.
Juara Moto3 musim 2018 sempat digadang-gadang akan mendapatkan promosi setelah debut impresif di kelas para raja dengan catatan 1 kemenangan.
Akan tetapi, cedera yang melanda tahun lalu menggangu performanya. Apes, saat dia berusaha bangkit, Bastianini menggila dengan mengemas 4 kemenangan.
Meski demikian, belum ada kabar lanjutan dari isu yang mengaitkan Martin dengan Yamaha.
Bersama Pramac Racing, pembalap didikan ayah Jorge Lorenzo itu masih mendapatkan dukungan penuh dari Ducati dengan motor pabrikan.
Tidak bisa dimungkiri pula bahwa performa Ducati masih di atas Yamaha.
Martinator telah mendapat hasil podium saat menjadi runner-up dari sprint MotoGP Portugal. Di sisi lain, belum ada satu pun pembalap Yamaha yang mampu finis tiga besar.
Namun, seperti halnya Morbidelli, Yamaha tidak punya banyak waktu untuk merencanakan proyek mereka di MotoGP musim depan.
"Jorge, jika Anda sangat menginginkan Yamaha, lakukan dengan segera, karena kami tidak akan berada di sini untuk waktu yang lama," mungkin demikian pesan Yamaha.
Baca Juga: Pengakuan dari Penemu Bakat Rossi dan Anekdot yang Satukan Bezzecchi dengan The Doctor
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | GPOne.com, yamaha-racing.com |
Komentar