BOLASPORT.COM - Pelatih Persija Jakarta, Thomas Doll, kecewa Piala Dunia U-20 2023 gagal digelar di Indonesia.
Seperti diketahui, ajang tersebut batal digelar di Tanah Air setelah Indonesia dicoret oleh FIFA sebagai tuan rumah.
Salah satu faktor yang menjadi alasan FIFA membuat keputusan itu adalah penolakan hadirnya timnas U-20 Israel.
Ada dua gubernur yang bahkan secara tegas menolak kedatangan mereka.
Sebagai pengganti, Argentina berpeluang besar untuk menggelar Piala Dunia U-20 2023.
Baca Juga: Hadapi Persija, Pemain PSS Sleman Siapkan Fisik, Mental hingga Psikologis
Thomas Doll menjelaskan jika keputusan FIFA tersebut cukup mengecewakan.
Pasalnya, semua persiapan sudah dilakukan timnas U-20 Indonesia.
Selain itu, infrastruktur termasuk persiapan stadion juga sudah dilaksanakan.
Bagi pemain, kesempatan untuk tampil di Piala Dunia U-20 2023 harus gugur.
"Sangat disayangkan terjadi kepada pemain muda di Indonesia, tidak bisa bermain di Piala Dunia, apalagi tidak bisa membela negara."
"Karena sejak tahun lalu satu negara sudah menunggu dan antusias, sudah melakukan persiapan."
"Dengan tidak adamya Piala Dunia ini, semua sedih dan kecewa, terutama untuk semua pemain," kata Thomas Doll kepada awak media termasuk BolaSport.com, Rabu (12/4/2023).
Pelatih asal Jerman ini menambahkan jika kesempatan tersebut sebenarnya jadi ajang pemain-pemain Indonesia untuk dilihat oleh dunia.
Apalagi setelah Tragedi Kanjuruhan, dunia menyorot tajam sepak bola Indonesia.
"Menurut saya setelah Tragedi Kanjuruhan, sebenarnya Indonesia masih bisa memainkan Piala Dunia ini."
"Saya tidak paham kenapa bisa batal karena sebenarnya seluruh dunia bisa melihat keindahan Indonesia."
"Pemain Indonesia bisa menunjukkan kebolehannya di depan kancah internasional."
"Tetapi, sekarang justru tidak bisa," tambahnya.
Baca Juga: Thomas Doll Ungkap Borok Persija Jakarta meski Menang Dramatis atas Dewa United
Mantan pelatih Borussia Dortmund ini mengaskan jika Tragedi Kanjuruan seharusnya bukan jadi penyebab dicoretnya Indonesia.
Pasalnya, setelah peristiwa tersebut, perlahan-lahan sepak bola Indonesia mulai normal bahkan bisa menggelar pertandingan dengan penonton.
"Ini kesempatan besar buat pemain Indonesia untuk menunjukkan bahwa semuanya normal-normal saja setelah Tragedi Kanjuruhan."
"Memang musim ini banyak keanehan yang terjadi."
"Tetapi, yang menurut saya membuat batal itu bukan soal tragedi tersebut," pungkasnya.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar