BOLASPORT.COM - Pembalap Ducati Lenovo, Francesco Bagnaia, mengawali musim ini cukup baik dengan statusnya sebagai juara bertahan.
Bagnaia berada di posisi kedua pada papan klasemen dengan koleksi 41 poin.
Pembalap asal Turin, Italia itu hanya tertinggal 9 angka di bawah rider jebolan akademi VR46 lainnya, Marco Bezzecchi (Mooney VR46).
Bagnaia sukses membuka seri pembuka pada GP Portugal dengan raihan poin sempurna usai memenangkan lomba sprint dan balapan.
Namun alarm waspada sudah berbunyi bagi Bagnaia pada seri kedua di Argentina.
Bagnaia hanya mampu mendapatkan empat poin dari total 37 poin yang diperebutkan.
Dia kembali mengalami kesalahan seperti yang dialaminya seperti saat musim lalu.
Bagnaia yang menempati posisi dua pada balapan harus terjatuh karena low side crash.
Baca Juga: MotoGP Americas 2023 - Uji Komitmen Quartararo dan Morbidelli, Yamaha Bakal di Depan Lagi?
Hal itu menandakan bahwa pesaing yang harus dikalahkan Bagnaia bukan hanya pembalap lain saja, melainkan dirinya sendiri juga.
Bagnaia menyebutkan rival utamanya masih sama seperti musim lalu yakni Fabio Quartararo diikuti Marc Marquez serta para pembalap Ducati lainnya.
Namun dia juga menyadari bahwa dirinya sendiri merupakan sesuatu yang perlu diberesi.
"Saya pikir saingan utamanya adalah Quartararo, Marc Marquez, dua atau tiga Ducati lainnya, seperti Enea Bastianini, Jorge Martin, Marco Bezzecchi atau Luca Marini," kata Bagnaia dikutip BolaSport.com dari Corsedimoto.
"Aprilia juga cepat. Jika saya harus menyebut tiga nama, saya akan menyebut: Quartararo, Marc Marquez, saya sendiri. Dan yang keempat Bastianini," ujar Bagnaia.
Meski gagal pada GP Argentina, hal itu tidak mengurangi motivasi Bagnaia untuk meraih hasil bagus pada MotoGP Americas 2023.
"Tujuan saya, ambisi saya, adalah selalu berada di depan, menjadi yang pertama, tapi terkadang itu sangat sulit," ucap Bagnaia melanjutkan.
"Itu juga sesuatu yang memberi saya banyak motivasi," ujar Bagnaia.
Baca Juga: Dicibir Juara karena Motor, Bagnaia Nyatanya Bikin Ducati Kepincut Saat Menang dengan Motor Sulit
Tahun lalu Bagnaia finis di posisi kelima pada balapan yang digelar di sirkuit yang memiliki panjang lintasan 5,5 km itu.
Bagnaia ingin segera melupakan hasil mengecewakan pada seri sebelumnya untuk bertarung demi meraih hasil maksimal pada balapan akhir pekan ini.
"Saya senang bisa kembali ke lintasan di Austin akhir pekan ini. GP Amerika adalah salah satu acara favorit saya, dan sirkuitnya luar biasa," tutur Bagnaia.
"Kami selalu cepat di sini di masa lalu, dan kami bisa melakukannya dengan baik lagi tahun ini."
"Saya masih kecewa dengan kecelakaan di Argentina, dan saya ingin melupakannya dan kembali bertarung untuk meraih kemenangan di kedua balapan pada hari Sabtu dan Minggu," ujar Bagnaia.
Baca Juga: Banyak Saingan Sesama Ducati, Bagnaia Belum Mau Dianggap Jadi Andalan Si Merah
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Ducati.com, Corsedimoto.com |
Komentar