BOLASPORT.COM - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir mengingatkan agar tidak ada main mata dalam laga terakhir Liga 1 2022-2023 yang melibatkan Persib Bandung dan Persija Jakarta.
Seperti diketahui, baik Persija Jakarta dan Persib Bandung sama-sama masih memiliki peluang untuk finis diposisi kedua klasemen akhir Liga 1.
Keduanya saat ini bersaing untuk bisa finis di posisi kedua.
Sebab nantinya tim yang berhasil finis di posisi kedua akan mendapatkan tiket play-off Piala AFC 2023-2024.
Baca Juga: Rumor Transfer - Persija Incar 8 Pemain, Terutama 4 Striker Mematikan
Sehingga Persija Jakarta yang saat ini berada di posisi kedua dengan mengoleksi 63 poin dari 33 laga pun masih berpeluang mendapatkan tiket.
Hal ini karena Persib Bandung hanya menjaga jarak satu poin dari Persija dan saat ini berada di posisi ketiga klasemen.
Dengan begitu, Persib juga memiliki peluang mendapatkan tiket Play-off Piala AFC.
Akan tetapi, itu dapat terwujud apabila Persija Jakarta kalah dari PSS Sleman.
Macan Kemayoran ini bakal menghadapi PSS Sleman dalam pekan ke-34 Liga 1 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Sabtu (15/4/2023) pukul 20.30 WIB.
Sementara itu, Persib Bandung juga bakal menjalani laga terakhir pekan ke-34 dengan melawan Persikabo 1973 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Bandung, Sabtu (15/4/2023) pukul 20.30 WIB.
Untuk PSS Sleman dan Persikabo 1973 memang sudah tidak memiliki kepentingan.
Namun, baik Persija dan Persib sama-sama bersaing untuk mendapatkan posisi kedua klasemen akhir Liga 1.
Baca Juga: Dibebani 3 Faktor Tak Menguntungkan, PSS Sleman Siap Bikin Kejutan Kalahkan Persija di GBK
Menanggapi hal ini, Erick thohir pun berharap agar dua pertandingan tersebut berlangsung dengan adil.
PSSI berharap agar tidak ada tim yang main mata atau curang dalam laga ini.
Pria yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN itu menegaskan bahwa PSSI tak akan segan menjatuhkan sanksi keras.
Menurutnya apabila sepak bola ingin bersih seharusnya hal-hal seperti itu tak terjadi.
Untuk itu, menurutnya PSSI saat ini sudah sangat berkomitmen.
“Saya rasa saya bersama pak Zainudin (Amali, Waketum PSSI) dan Exco (Komite Eksekutif) punya komitmen sepak bola yang bersih dan tentu berprestasi,” ujar Erick Thohir kepada awak media termasuk BolaSport.com, Jakarta, Jumat (15/4/2023).
“Jadi kalau ternyata liga (hari ini) ada main mata hukumannya sangat berat," ujarnya.
Mantan Presiden Inter Milan itu menegaskan bahwa hukuman berat akan diberikan oleh PSSI.
Bahkan ia menegaskan apabila diketahui ada main mata.
Baca Juga: Jumpa Persikabo, Kemenangan Jadi Kado Perpisahan I Made Wirawan sekaligus Penebusan Dosa Persib
Maka klub akan diberi hukuam degradasi sekaligus agar tim bisa punya rasa jera.
"Wasitnya dihukum seumur hidup, pemainnya dihukum seumur hidup, ya klubnya degradasi saja sekalian. Serius ini,” kata Erick Thohir.
“Kita sudah punya komitmen itu. Jadi tidak ada istilah main-main sekarang. Karena kita ingin menciptakan sepak bola yang bersih dan berprestasi," ujarnya.
Mantan Ketua KOI itu bahkan menyinggung soal bagaimana timnya di PSSI yang sudah mulai melakukan review pertandingan dari Liga 1 hingga Liga 3 musim ini.
Ia mengaku bahwa demi menciptakan sepak bola yang bersih dan berprestasi semua harus dimulai dengan pertandingan yang adil.
Untuk itu, ia melakukan pemeriksaan secara menyeluruh.
Menurutnya saat ini tim-tim dan teknologi sudah semakin canggih.
Sehingga apabila dilakukan review dengan baik maka tidak akan ada praktik pengaturan skor.
Baca Juga: Luis Milla Berencana Rombak Persib untuk Liga 1 Musim Depan
“Tadi saya saja baru ketemu dengan para pakar statistik di kantor. Itu kita sedang me-review pertandingan-pertandingan di Liga 3, Liga 2, dan Liga 1,” tutur Erick.
"Kita akan deteksi kalau ada permainan seperti itu. Kita harap ke depannya harus tidak ada (praktik pengaturan skor)," ujarnya.
Dengan ini, Erick mengingatkan agar tidak ada main mata antara tim-tim tersebut.
Sebab hukuman berat siap menjerat klub apabila diketahui ada main mata.
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar