BOLASPORT.COM - Bruno Fernandes dinilai bukan contoh pemain yang baik. Oleh karena itu, ia tidak cocok menjadi kapten Manchester United.
Sosok gelandang Manchester United, Bruno Fernandes, kembali menjadi sorotan baru-baru ini.
Hal tersebut terjadi setelah Bruno Fernandes mendapat kartu kuning dalam laga leg 1 babak perempat final Liga Europa 2022-2023 melawan Sevilla.
Akibatnya, Bruno Fernandes mau tidak mau harus absen dalam leg kedua nanti karena akumulasi kartu.
Gelandang asal Portugal itu pun kemudian ditarik keluar oleh Erik ten Hag pada menit ke-62.
Tidak hanya dilarang bermain dalam leg kedua nanti, Bruno Fernandes juga mendapat kritikan dari mantan bek Manchester United, Paul Parker.
Dilansir BolaSport.com dari talkSPORT, Parker menyampaikan rasa kecewanya soal Bruno Fernandes.
Baca Juga: Masa Depan Anthony Martial di Man United Tak Pasti, Erik ten Hag Buka Suara
Menurutnya, eks gelandang Sporting CP tersebut sebenarnya merupakan pemain yang berbakat.
Akan tetapi, Bruno Fernandes justru menjadi sosok yang lebih sering membuat frustrasi para pendukung Manchester United saat berada di lapangan.
Parker juga menyebut bahwa hal itu dikarenakan Bruno Fernandes baru bermain untuk klub besar sekelas Manchester United dalam kariernya.
"Saya selalu berbicara tentang Fernandes. Ada saat-saat ketika Anda berkata pada diri sendiri, wow!" ucap Parker.
"Akan tetapi, saya pikir ada lebih banyak momen ketika Anda meletakkan tangan Anda di kepala dan menutup mata Anda karena dia adalah pemain yang sangat membuat frustrasi."
"Saya pikir ada beberapa alasan mengapa. Ini adalah pertama kalinya dalam kariernya dia berada di klub besar seperti Manchester United," lanjut pria berusia 59 tahun tersebut.
Parker menambahkan bahwa Bruno Fernandes bukan contoh pemain yang baik bagi rekan-rekan setimnya.
Oleh karena itu, kompatriot Cristiano Ronaldo tersebut tidak cocok untuk menjadi kapten Manchester United.
"Ketika Anda melihat bakatnya, ada alasannya. Dan itu menghindari fakta bahwa ketika Ten Hag mencari seorang kapten, dan mencari seseorang untuk mendisiplinkan rekan-rekannya, seseorang untuk menjadi contoh dan orang-orang berkata, 'Wow , Saya ingin menjadi seperti dia, saya akan mengikutinya.'," kata Parker.
"Fernandes bukanlah pemain seperti itu di sebagian besar penampilannya. Orang-orang menunjukkan statistiknya, tetapi Anda harus menonton 90 menit dan menilai seseorang," tutur Parker mengakhiri.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Talksport.com |
Komentar