BOLASPORT.COM - Pembalap Mooney VR46, Luca Marini, mencetak podium pertamanya di MotoGP dengan finis kedua. Bagi VR46 Riders Academy, ini seperti deja vu.
Marini menjadi runner-up dari balapan seri ketiga MotoGP Americas yang digelar di Circuit of The Americas (COTA), Austin, Amerika Serikat, Minggu (16/4/2023).
Ini menjadi podium pertama bagi Marini di kelas para raja sejak debutnya pada 2021.
Walau sudah finis tiga besar dalam lomba sprint di Argentina, melakukannya saat balapan hari Minggu yang memiliki kesan sakral lebih membahagiakan.
"Rasanya sungguh berbeda," kata Marini seperti dilansir BolaSport.com dari GPOne.com.
"Lomba sprint memiliki nilai simbolis tetapi hari Minggu tetap lah hari Minggu," tambahnya.
Marini kini menyusul pembalap-pembalap jebolan Akademi Pembalap VR46 lainnya yang telah merebut podium di kelas MotoGP.
Menariknya, saat ditelusur ke belakang, ada sebuah catatan yang menyatukan mereka semua.
Catatan tersebut adalah bagaimana podium pertama murid The Doctor di kelas MotoGP semuanya diraih dengan menjadi runner-up lomba.
Baca Juga: MotoGP Americas 2023 - Rekor 3 Tahunan Rins di COTA, Honda Punya Andalan Baru?
Franco Morbidelli paling duluan melakukannya saat balapan GP Republik Ceska pada musim 2020.
Morbidelli yang saat itu sebenarnya sempat memimpin tetapi harus rela disalip karena ban yang lebih cepat aus.
Berselang tiga balapan pada musim yang sama, Francesco Bagnaia melakukan hal yang sama GP San Marino.
Bagnaia menjadi runner-up dalam balapan yang juga menandai kemenangan perdana Morbidelli di MotoGP.
Euforia di tangga kedua juga dirasakan oleh Marco Bezzecchi yang menjadi rekan setim Marini di Mooney VR46 sejak tahun lalu.
Bezzecchi merasakan pengalaman tiga besar pertamanya dengan menjadi runner-up GP Belanda musim 2022.
Balapan di Katedral Kecepatan ini juga diwarnai posisi 1-2 oleh pembalap VR46. Bedanya saat itu pemenangnya adalah Bagnaia.
Tentunya, setiap peristiwa memiliki kisah masing-masing.
Ini juga yang terjadi dalam kesuksesan Marini mencetak podium pertamanya.
Baca Juga: Tidak Sekeras Perlakuan Martin ke Kakak, Alex Marquez Mengampuni
Marini ibarat mengulangi cerita Rossi, kakaknya sendiri, di sirkuit yang sama empat tahun silam.
Pada GP Americas 2019, Rossi finis kedua setelah kalah bersaing dengan Alex Rins.
Secara kebetulan, Rins juga yang finis di depan Marini dalam pada balapan akhir pekan lalu.
Diakui oleh Marini bahwa sempat terbesit pikiran untuk melakukan revans.
"Pada satu titik, saat keluar dari tikungan pertama, saya memiliki bayangan itu di benak saya," ungkap Marini.
"Saya berpikir bahwa memungkinkan untuk membalaskan dendamnya," imbuhnya dengan tertawa.
"Akan tetapi, Alex sangat kuat di sini. Saya akan mencobanya lagi lain kali."
Langkah berikutnya tentunya adalah kemenangan. Dalam hal ini, tiga rekan Marini di VR46 juga telah berhasil melakukannya.
Teranyar adalah Bezzecchi berkat penampilan gemilangnya pada seri GP Argentina musim ini.
Baca Juga: MotoGP Americas 2023 - Nostalgia Dendam Valentino Rossi di Podium Luca Marini
Rossi pun baru-baru ini mengungkapkan keyakinannya bahwa Marini hanya tinggal menunggu waktu untuk mendapatkan hasil serupa.
"Dia tidak jauh dari kemenangan. Ini soal menemukan hari yang pas," tukas Rossi kepada La Gazzetta dello Sport.
Lantas bagaimana dengan Marini sendiri?
Dalam peluncuran tim, pembalap bertubuh jangkung ini memprediksi bahwa kans terbesarnya untuk membuat kejutan adalah pada awal musim.
"Tim pabrikan perlu waktu sedikit lebih banyak untuk mengerjakan motor baru sementara kita sudah siap," katanya.
Tantangan Marini bakal makin besar ke depannya.
Sebab, MotoGP 2023 akan dilanjutkan dengan tur balapan Eropa, periode ketika kompetisi dianggap baru benar-benar dimulai.
Marini kini bersiap untuk seri balap selanjutnya yang akan berlangsung pada 28-30 April 2023 di Sirkuit Jerez, Spanyol.
Baca Juga: Moto3 Americas 2023 - Manajer Tim Bangga, Mario Aji Masih Pembalap Terbaik Indonesia?
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | GPOne.com |
Komentar