BOLASPORT.COM - Keberhasilan Alex Rins (LCR Honda) menjuarai MotoGP Americas 2023 turut membuat nama Ken Kawauchi mencuat.
Kemenangan Rins pada seri ketiga musim ini jelas menjadi kebanggaan Honda.
Walau yang menang adalah pembalap tim satelit, tentu faktor RC213V yang ditunggangi Rins jelas tidak bisa dilupakan.
Apalagi pembalap Spanyol itu dibekali motor pabrikan.
Itu adalah gelar pertama LCR Honda setelah terakhir kali Cal Crutchlow melakukannya pada 2018 lalu saat GP Argentina.
Sedangkan bagi Honda secara keseluruhan, kemenangan Rins menjadi oase di tengah gurun pasir.
Tanpa Marc Marquez, mereka masih bisa membuktikan diri bisa memenangi sebuah kejuaraan.
Tetapi lebih dari itu, sosok di balik layar kemenangan Alex Rins di Circuit of the Americas (COTA), Austin, Texas, mulai ramai dibahas.
Adalah Ken Kawauchi, Manajer Teknis baru Honda yang didatangkan dari Suzuki per tahun ini, yang mulai diperbincangkan.
Baca Juga: Fabio Quartararo Bersyukur Podium MotoGP Americas Kembalikan Rasa Percaya Diri
Berdasarkan analisis yang dituturkan oleh mantan Direktur Teknis Konica Minolta Honda, Giulio Bernardelle, Kawauchi mungkin belum memiliki 'greget' untuk mendongkrak performa RC213V.
Sebab karakteristik motor Honda sangat berbeda dengan Suzuki yang saat itu masih menggunakan mesin inline4.
"Dari apa yang saya lihat selama bertahun-tahun, Kawauchi dan Suzuki (tim sebelumnya) belum pernah membuat motor yang begitu inovatif," tutur Bernardelle dikutip BolaSport.com dari Moto.it.
"Secara konsep, sangat mirip dengan Yamaha M1," imbuhnya.
Namun demikian, pria asal Italia itu menilai bahwa Kawauchi memiliki sesuatu hal non-teknis yang mungkin bisa sangat membantu Honda saat ini.
Kawauchi diniliai memiliki sifat yang lebih kompromi untuk mendengarkan saran atau pendapat yang berbeda darinya.
Kontras dengan penahulunya, Takeo Yokoyama yang menurut Bernardelle lebih keras kepala.
Baca Juga: Keraguan Dani Pedrosa Dibayar Lunas Alex Rins pada MotoGP Americas 2023
"Kontribusi yang bisa diberikan Kawauchi kepada Honda adalah menciptakan metodologi kerja yang memungkinkannya mengumpulkan banyak informasi yang kemudian mengarahkan mereka untuk memecahkan masalah," kata Bernardelle.
"Saya tidak mengenalnya secara pribadi, dia dari generasi setelah saya, dia adalah generasi (insinyur) yang kedua dari proyek Suzuki antara 2015 dan 2017, kemudian mengambil alih posisi pertama di tahun-tahun berikutnya".
"Kalau dengan Takeo saya mengenalnya dengan baik, karena Takeo tiba di Honda antara tahun 2006 dan 2007, saat itulah saya di sana."
"Saya dapat memberi tahu Anda bahwa sejauh yang saya kenal Takeo, dia adalah orang Jepang yang sangat yakin, maksudnya, dia tidak terlalu bersedia untuk mendengarkan pendapat yang berbeda darinya".
Lalu Bernardelle lanjut ditanya apakah Kawauchi berbeda, dia dengan lugas menjawab, "Ya."
Pada intinya, Bernardelle menilai bahwa hal positif yang mungkin sejauh ini bisa disyukuri Honda dalam mendatangkan Ken Kawauchi adalah pribadinya yang lebih terbuka.
Kawauchi dinilai bisa melakukan pendekatan masalah dengan cara berbeda dan mencari pemecahan atau solusi dengan pandangan lebih luas.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Moto.it |
Komentar