BOLASPORT.COM - Ketua Umum PSSI Erick Thohir, menegaskan jika PT LIB selaku operator Liga 1 akan segera diaudit.
Langkah tegas ini dilakukan bukan tanpa alasan.
Sebelumnya, sempat terjadi polemik terkait penyerahan hadiah untuk juara Liga 1 2022/2023 yakni PSM Makassar.
Namun, dari rilis PT LIB dijelaskan jika tidak ada hadiah uang tunai.
Akibatnya, tim Juku Eja hanya berhak mendapatkan piala juara.
Baca Juga: Enggan Ribut, Erick Thohir Pastikan PSM Makassar Juara Liga 1 Dapat Hadiah Uang Rp2 Miliar
Ketum PSSI, Erick Thohir menjelaskan PSSI akan segera melakukan audit kepada PT LIB.
Salah satunya adalah terkait penyampaian terbuka mengenai pembagian kompensasi dari hak siar serta sponsor.
Apalagi, Liga 1 direncakan akan bergulir pada 1 Juli mendatang.
"Audit ini diperlukan agar terjadi kejelasan dan perbaikan pada pengelolaan keuangan pada seluruh pemangku kepentingan persepakbolaan Indonesia."
"Saya akan lakukan bersih - bersih (baik di Liga maupun PSSI). Harus bisa dipertanggungjawabkan."
"Apa yang di Liga dan apa di PSSI. Semua harus terbuka agar tidak saling menyalahkan atau menjatuhkan. Baik Liga, PSSI, maupun Klub," ujar Erick Thohir dilansir BolaSport.com dari laman PSSI.
Erick menambahkan jika terkait keuangan tidak ada yang boleh disembunyikan.
Dia berjanji akan mengatur sistem agar masalah ini bisa transparan termasuk soal bonus kepada juara liga yang memicu polemik.
"Saya dengar, dalam kerja sama antara LIB dengan PSSI yang sudah berjalan sebelumnya, ada pembayaran LIB ke PSSI melalui transfer."
"Nah, hal ini juga akan saya audit nanti, uangnya kemana. Tanpa menyalahkan siapa - siapa. Kan mau terbuka."
"Apalagi sepakbola ini milik rakyat. Kami ini hanya ditugaskan untuk membersihkan," ujarnya.
Baca Juga: Jawaban Mano Polking soal Dirumorkan Dikontak PSSI untuk Latih Timnas Indonesia
Jika melihat komposisi kepemilikan, PSSI harusnya memiliki 1 persen saham di PT LIB.
Hal ini membuat PSSI mendapatkan porsi keuntungan dari kepemilkan tersebut.
"Hal ini juga akan diaudit, termasuk digunakan untuk kepentingan apa dan dihitung sebagai penerimaan apa di PSSI pemasukan dari saham itu."
"Di Malaysia, federasi sepakbola memiliki saham 60% di liganya. Tapi di Indonesia sangat demokrasi, hanya 1%. Luar biasa."
"Namun, saya akan tetap hormati keputusan para pendahulu kita. Saya hormati kesepakatan sebelumnya," ujarnya.
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | PSSI.org |
Komentar