BOLASPORT.COM - Toprak Razgatlioglu tampaknya mundur dari perburuan mengejar kursi Franco Morbidelli di tim Yamaha pada MotoGP dan pilih bertahan di WSBK. Ia kesulitan beradaptasi dengan motor MotoGP.
Sofuoglu tampaknya tidak melihat peluang besar bagi Razgatlioglu untuk bisa merebut kursi MotoGP di Yamaha.
Belakangan, manajer juara dunia WSBK satu kali itu justru memberi sinyal bahwa sang pembalap akan bertahan di ajang WSBK.
Hasil tes privat di Jerez yang mana Razgatlioglu diundang Yamaha untuk menjajal motor MotoGP, tampaknya masih kurang impresif.
Bahkan mungkin bagi pihak pembalap asal Turki itu sendiri.
Razgatlioglu masih lebih lembat 1 detik dari test rider Yamaha, Cal Crutchlow.
Dengan Dani Pedrosa (test rider KTM), ia malah berselisih 1,4 detik.
Kecepatannya tentu masih sangat kurang kompetitif jika dibandingkan dengan pesaing-pesaing di grid MotoGP yang jauh lebih 'ganas'.
Secara halus, Sofuoglu memberi sinyal bahwa Razgatlioglu tampaknya akan tetap bertahan di WSBK lebih lama. Penyesuaian atau adaptasi di atas motor MotoGP masih sulit dijalaninya.
Baca Juga: Mulai Mengacau, Bagnaia Dituding Cuma Mau Enaknya Saja di Ducati
"Tentu Yamaha tertarik dengan Toprak untuk MotoGP, pun demikian dengan Toprak yang juga tertarik dengan MotoGO," kata Sofuoglu kepada WorldSBK dikutip BolaSport.com dari Speedweek.
"Dia sudah menyelesaikan tes Jerez ini. Tetapi, kami tidak bisa mengatakan bahwa dia merasa mudah untuk beradaptasi dengan motornya."
"Dia kesulitan memahami motornya. Motor MotoGP lebih kaku dan posisi duduknya juga sangat berbeda," ungkap Sofuoglu menyampaikan kesan Razgatlioglu.
Selain soal kecepatan yang belum impresif, aspek elektronik dan terutama ban di motor MotoGP juga sangat bereda dirasakan Razgatlioglu.
Dia masih butuh waktu lama untuk menyesuaikan diri.
Sementara di satu sisi, Yamaha sedang butuh hasil 'cepat' demi menyelamatkan martabat mereka sebagai salah satu pabrikan papan atas MotoGP.
Maklum, di awal musim ini pun Fabio Quartararo yang biasa jadi andalan Monster Energy Yamaha sedang terseok-seok kesulitan untuk merengkuh podium.
Terutama dalam memecah dominasi para penunggang Ducati.
"Itu sebabnya setiap pembalap Superbike membutuhkwan waktu untuk membiasakan diri dengan seri balapan MotoGP," kata Sofuoglu.
"Toprak nyatanya tidak terlalu senang dengan hasilnya setelah tes (di Jerez) itu."
Terlepas dari itu, dari pihak Yamaha sendiri memang belum angkat bicara soal nama.
Yamaha akan menunggu sampai setidaknya pertengahan musim untuk melihat bagaimana performa Franco Morbidelli yang kontraknya akan habis pada Desember 2023. Prioritas mereka masih mempertahankan murid Valentino Rossi itu.
"Kami belum berbicara dengan manajer Yamaha tentang masa depan. Itu akan dimulai pada seri Assen (Belanda) nanti, Kami perlu memikirkan apa yang harus dilakukan pada tahun depan."
"Kontrak Toprak dengan Yamaha juga akan habis pada akhir tahun, dia bebas di tahun 2024. Tapi tujuan kami tetap bersama Yamaha. Lalu kemudian pilihannya ada dua, Superbika atau MotoGP. Tapi saya selalu memberi tahu Toprak agar menetap di Superbike," ungkapnya.
Ada alasan tersendiri mengapa Sofuoglu belum rela jika Razgatlioglu berpindah ke MotoGP. Menurutnya, pembalap berpostur tinggi itu masih cukup cerah untuk meneruskan karier di WSBK saja. Di MotoGP, segalanya jauh lebih sulit dari yang dikira.
"Karena saya menjaga dan membangunnya selama bertahun-tahun (menjadi pembalap WSBK), bukan untuk MotoGP. Saya mengakui jika Toprak adalah pembalap bertalenta, bahkan mungkin lebih berbakat dari kebanyakan pembalap MotoGP," tutur Sofuoglu.
"Namun, jika mau mengendarai MotoGP, Anda harus tumbuh di sekitar paddock MotoGP, mulai dari mengenyam Red Bull Rookies Cup, hingga Moto2 dan Moto3. Sedangkan Toprak, dia dari kecil dibesarkan di sini, di dunia Superbike, ini rumahnya. Walaupun dia seorang Juara Dunia WSBK, tetapi ketika masuk ke MotoGP, itu bisa sangat sulit," kata Sofuoglu.
"Jika Anda tidak mencapai tujuan (saat di MotoGP), Anda bisa menjadi kapal karam total, kemudian Anda menderita secara mental, Anda tidak lagi cepat dan Anda tidak lagi berhasil."
"Itulah mengapa saya mengatakan pada Toprak: 'Kami membentuk Anda untuk superbike, di sini Anda bisa berada di puncak dunia selama sepuluh tahun lagi dan memiliki karier yang hebat.' Tapi di MotoGP bisa selesai dalam beberapa tahun."
"Namun demikian, saya menghormati mimpinya. Hanya saja mungkin media hanya memberinya umpan; yang mungkin membuatnya bingung. Dia tidak tahu persis apa yang harus dilakukan saat ini," kata Sofuoglu.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Speedweek.com |
Komentar