BOLASPORT.COM - Tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting, memberikan komentarnya usai menjadi juara pada Kejuaraan Asia 2023.
Hasil manis dipetik Anthony ketika menjalani laga final Kejuaraan Asia 2023 melawan wakil Singapura Loh Kean Yew, Minggu (30/4/2023).
Tampil di Sheikh Rashid Bin Hamdan Indoor Hall, Dubai, Uni Emirat Arab, Anthony menang dua gim langsung 21-12, 21-8 dalam tempo 28 menit.
Kemenangan pemain berusia 26 tahun ini turut mengakhiri penantian panjang 16 tahun Indonesia di tunggal putra Kejuaraan Asia.
Terakhir kali tunggal putra Indonesia menjadi juara pada ajang ini adalah Taufik Hidayat pada tahun 2007 lalu.
Anthony pun merasa bersyukur dengan kemenangan ini, dia juga berharap label sebagai Juara Asia bisa membuatnya semakin percaya diri.
"Sangat bersyukur saya bisa bermain cukup baik di sepanjang minggu ini, bisa menikmati pertandingan dan tenang dalam lapangan," ucap Anthony.
"Ini pastinya salah satu pencapaian terbaik buat saya, titelnya juara Asia kan besar juga."
"Semoga dari sini bisa membuat kepercayaan diri yang lebih lagi, lebih termotivasi lagi di pertandingan-pertandingan berikutnya," imbuhnya.
Baca Juga: Hasil Final Kejuaraan Asia 2023 - 28 Menit untuk 2 Windu, Anthony Ginting Juara Asia
Enggan berpuas diri, pemain asal Cimahi, Jawa Barat tersebut masih memiliki target-target besar yang ingin diraih.
Usai ajang ini, Anthony ingin memulihkan kondisinya terlebih dulu sebelum fokus membela Indonesia pada Sudirman Cup 2023.
"Ke depan saya masih banyak target-target dan gelar-gelar yang ingin saya raih," kata Anthony melalui rilis PBSI yang diterima BolaSport.com.
"Tapi balik dari sini saya ingin enjoy dulu, satu sampai dua hari, istirahat sebelum masuk lagi ke persiapan Piala Sudirman," imbuhnya.
Baca Juga: Sudirman Cup 2023 - Ada Anthony Ginting Hingga Marcus/Kevin, Indonesia Diisi Skuad Terbaik
Untuk jalannya pertandingan, Anthony tak terpengaruh dengan gelagat bingung yang ditunjukkan oleh Loh Kean Yew.
Tunggal putra peringkat kedua dunia tersebut hanya fokus untuk tidak melakukan kesalahan-kesalahan sendiri dan membuang poin.
"Saya tadi melihat kondisi lawan seperti apa dan terlihat Loh Kean Yew terlihat bermain agak bingung," kata Anthony menjelaskan.
"Shuttlecock yang kencang jadi dia tidak bisa berbuat banyak."
"Dia tidak bisa keluar dari tekanan, saya fokusnya lebih meminimalisir kesalahan-kesalahan sendiri," imbuhnya.
Anthony sendiri mengaku bahwa dirinya membatasi ekspektasi guna meminimalisir beban yang berlebihan.
"Dari awal turnamen saya memang membatasi ekspektasi, tidak mau terlalu berlebihan," ucap Anthony.
"Harapan pasti ada tapi tidak mau terlalu over."
"Itu mungkin terlihat di lapangan yang kurang ekspresif tapi itu membantu saya untuk lebih tenang dan bisa mengontrol semuanya," imbuhnya.
Lebih lanjut, pemain jebolan SGS PLN Bandung itu ingin mempersembahkan gelar ini kepada pihak-pihak terdekat dari pelatih hingga keluarga.
"Gelar ini untuk tim tunggal putra yang selama ini sudah saling dukung satu sama lain, baik di dalam maupun luar lapangan," kata Anthony.
"Pelatih, bang Aboy (Irwansyah), koh Harry (Hartono) dan pelatih fisik juga, tidak lupa untuk PBSI dan keluarga," imbuhnya.
Baca Juga: Final Kejuaraan Asia 2023 - Monster Ganda Campuran Zheng/Huang Ambyar Kurang dari Setengah Jam
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | PBSI.id |
Komentar