BOLASPORT.COM - Kredibilitas Steward sebagai penegak hukum di MotoGP kian dipertaruhkan ketika keputusan mereka malah lebih sering menuai perdebatan.
Steward MotoGP, atau secara resmi bernama FIM MotoGP Steward, menjadi salah satu sorotan utama pada seri balap MotoGP Spanyol untuk alasan yang tidak diharapkan.
Panel yang dipimpin legenda balap, Freddie Spencer, ini malah menjadi bahan gunjingan karena sejumlah penalti yang dianggap tidak semestinya terjadi.
Setidaknya ada tiga pembalap yang merasa dirugikan pada akhir pekan lalu.
Mereka adalah Franco Morbidelli dan Fabio Quartararo dari Monster Energy Yamaha serta Francesco Bagnaia dari Ducati Lenovo.
Morbidelli dan Quartararo dihukum dengan penalti lap panjang karena menyebabkan insiden besar setelah start, masing-masing saat sprint dan balapan utama.
Sedangkan Bagnaia diminta membiarkan Jack Miller (Red Bull KTM) lewat karena senggolan yang terjadi saat dia mencoba menyalip rivalnya itu untuk posisi kedua.
Akan tetapi, masalah muncul ketika sebagian pihak menilai ketiganya sebagai racing incident atau insiden yang tidak terhindarkan karena balapan.
Morbidelli misalnya, sejumlah pihak menilai Juara Dunia satu kali ini hanya memanfaatkan celah yang ditinggalkan Marquez.
Baca Juga: Hasil MotoGP Spanyol 2023 - Diwarnai Sedekah Posisi, Francesco Bagnaia Bikin Duo KTM Merana
Marquez sedikit melebar karena disalip Quartararo beberapa saat sebelumnya.
Apes, Marquez kembali ke jalur lombanya tanpa menyadari ada Morbidelli di sampingnya.
Kasus Bagnaia juga sama. Miller melebar, dia menyelinap, lalu keduanya bertabrakan. Untungnya, tidak ada yang terjatuh kali ini.
Adapun Quartararo berada di situasi sulit karena terjepit di antara Miguel Oliveira (CryptoDATA RNF) dan Marco Bezzecchi (Mooney VR46) dalam pengereman.
Quartararo makin merana karena harus mengulang penaltinya saat balapan.
Protes pun muncul. Dari pihak pembalap dan tim sendiri, mereka meminta dua hal dari Steward yaitu konsistensi dan transparansi.
Tentang insiden Bagnaia-Miller misalnya, kekesalan tidak hanya datang dari keduanya.
Jorge Martin (Prima Pramac) merasa Miller seharusnya dihukum karena juga menyenggolnya saat mencoba menyalipnya di Tikungan 13.
"Mereka harus melakukannya dengan cara yang sama. Bukan 'tergantung pembalapnya'," kata Martin, dilansir dari Crash.net.
Baca Juga: Dari Doctor Jadi Ambassador, Valentino Rossi Digaet Jadi Duta Merek Yamaha atas Permintaan Pribadi
"Mereka tidak konsisten. Ini tergantung pembalapnya apakah mereka membuat sebuah keputusan atau tidak."
"Mereka harus memperbaikinya. Kami akan mendorongnya."
Kalimat serupa diucapkan Bagnaia yang memilih untuk berbesar hati menerima hukumannya walau dengan sebuah syarat.
"Saya hanya ingin bilang bahwa saya menerimanya tetapi ke depannya kami memerlukan sebuah konsistensi," ujar Bagnaia.
"Jadi jika saya menerima hukuman untuk aksi yang menurut saya tidak benar-benar berisiko dibandingkan insiden lain tahun ini, saya hanya ingin konsistensi."
"Jika saya melihatnya maka saya akan menerimanya," tegasnya.
Kritik tentang inkonsistensi Steward bukan kali ini saja terjadi.
Saat lomba sprint dari seri perdana MotoGP Portugal dua insiden yang sama mendapatkan keputusan yang berbeda.
Joan Mir (Repsol Honda) dihukum penalti lap panjang karena terjatuh dan menyenggol Quartararo.
Baca Juga: Analisis Ulang Insiden COTA, Bagnaia Bilang Dia Sendiri yang Terlalu Cepat dan Bukannya Ducati
Beberapa lap kemudian Luca Marini (Mooney VR46) menyeret Enea Bastianini (Ducati Lenovo) keluar karena terjatuh.
Marini lolos dari hukuman. Padahal Bastianini mengalami cedera bahu yang membuatnya absen sampai sekarang.
Quartararo saat itu mempertanyakan alasan Steward bisa memberikan perlakuan yang berbeda.
Kini, perasaan heran Quartararo kembali memuncak karena tidak bisa menerima penjelasan dari Steward tentang hukumannya.
"Saya terkejut, dan kami tidak melihat alasan apapun (untuk menghukum saya)," kata Quartararo sebagaimana diberitakan The-Race.
"Saya menginginkan penjelasan dari race direction tetapi tidak ada penjelasan pasti yang mereka berikan."
"Dari sudut pandang kami, saya pikir saya tidak melihat sesuatu yang tidak wajar dan sudah jelas bahwa itu bukan sebuah penalti."
Pernyataan Quartararo dikuatkan oleh Direktur Tim Monster Energy Yamaha, Massimo Meregalli, yang justru semakin yakin bahwa rider-nya tidak bersalah.
"Setelah berbicara dengan mereka, kami bahkan makin percaya bahwa mereka telah membuat kekeliruan," terang Meregalli.
Baca Juga: Update Klasemen MotoGP 2023 - Misi Bagnaia Ambil Puncak Klasemen Beres karena Ngacir di Jerez
"Mereka menunjukkan gambar-gambar kejadian, berbagai sudut pandang, dan akhirnya mereka tidak bisa meyakinkan kami bahwa keputusan mereka tepat."
"Saya kecewa karena tentunya balapan kami terpengaruh keputusan mereka."
Rentetan kontroversi ini makin mencoreng kredibilitas Steward.
Apalagi, baru-baru ini mereka terkena getah dari kebiasaan mereka menyebutkan secara spesifik di balapan mana pembalap harus menjalani hukumannya.
Kebiasaan ini menjadi masalah ketika Marc Marquez (Repsol Honda) absen setelah dinyatakan akan menerima hukuman di GP Argentina untuk ulahnya di GP Portugal.
Merevisi putusan menjadi "untuk penampilan berikutnya", Steward malah ditantang Honda dengan banding yang membuat penalti Marquez ditangguhkan sampai sekarang.
Untungnya, pembalap bisa merasa sedikit lega karena unek-unek yang sudah terpendam selama bertahun-tahun akhirnya bisa diungkapkan secara langsung kepada Sang Pengadil Lintasan.
Diungkapkan oleh Jorge Martin, akan ada pertemuan antara semua pembalap dan Steward di sela-sela seri berikutnya pada 12-14 April di Le Mans, Prancis.
"Akhirnya, setelah dua atau tiga tahun kami memperjuangkannya ke Dorna," ungkap Martin.
"Mari mencoba memahami sikap mereka, sikap kami, dan memperbaikinya. Sebab, cara mereka berkerja itu tidak masuk akal."
Baca Juga: Update Jadwal MotoGP 2023 - GP Kazakhstan Dibatalkan, Balapan Bakal Libur Sebulan
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar