BOLASPORT.COM - Pembalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo, terkesan dengan penampilan para pasukan KTM pada MotoGP Spanyol 2023.
KTM menjadi bintang sepanjang akhir pekan lomba di Sirkuit Jerez, Spanyol, pada akhir pekan lalu, 28-30 April 2023.
Diawali dengan lesatan pembalap penguji, Dani Pedrosa, saat memuncaki latihan 1, KTM menutup kiprah dengan double podium dan 1 kemenangan via Brad Binder dan Jack Miller.
Baca Juga: Hasil Tes MotoGP Jerez - Duo Peluru Rossi Melejit, Quartararo 3 Besar
Binder memenangi lomba sprint dan finis ke-2 pada lomba grand prix sedangkan Miller finis ke-3 pada dua lomba beda hari dan durasi itu.
Binder dan Miller sanggup mendominasi sejak awal berkat keunggulan mereka saat start lomba.
Penampilan Binder dan Miller kian mencuri perhatian karena mereka tidak hanya menguasai balapan sendirian tetapi juga terlibat persaingan yang sengit.
Keduanya beberapa kali terlibat dogfight yang sengit hingga harus bergumul dengan si kuda besi yang seperti memberontak karena dipaksa tampil hingga batas performa.
Manuver klasik meluncur dengan ban belakang saat akan memasuki tikungan pun tak hanya sekali diperagakan dua rider yang punya latar belakang motokros itu.
Keberhasilan menyalip lawan berulang kali inilah yang membuat Quartararo terpukau.
Sorotan El Diablo secara khusus tertuju kepada Binder dan gaya berkendaranya.
"Saya terkesan dengan penampilan Binder saat lomba sprint," ujar Quartararo sebagaimana dilansir BolaSport.com dari GPOne.
"Saya belum pernah melihat seorang pembalap mengendarai motor MotoGP seperti itu, apalagi seseorang yang tidak terjatuh."
"Dia selalu mengenderainya seperti itu."
"Namun, memiliki motor yang memungkinkan kita untuk melakukan manuver tertentu saat mengikuti pembalap lain, itu adalah impian saya."
Baca Juga: Ketiban Sial di Jerez, Cedera Miguel Oliveira Ternyata Lebih Parah
Kesulitan dalam menyalip lawan telah menjadi problem di Yamaha dalam beberapa tahun terakhir.
Masalah ini kian diperparah dengan karakter ban depan Michelin yang dikritik mudah overheat saat melaju di belakang rival sehingga mengurangi daya grip.
Kelemahan Yamaha dalam akselerasi dan kecepatan tertinggi awalnya dicurigai sebagai sumber masalahnya.
Yamaha sebenarnya telah berhasil mengatasinya. Akan tetapi, peningkatan ini harus dibayar dengan penurunan performa dalam time attack.
Padahal kemampuan mengejar catatan waktu lap terbaik diperlukan Quartararo dkk. untuk mendapatkan posisi start sebaik mungkin.
Musim ini Quartararo bahkan cuma sekali menembus tiga baris start terdepan atau posisi sembilan besar saat kualifikasi.
Quartararo sudah menjelaskan betapa krusialnya mendapatkan baris start terdepan untuk mengejar kemenangan.
Sayangnya, masih menurut Quartararo, performa YZR-M1 dalam start juga sudah mencapai batas sehingga kemampuan menyalip makin berharga.
"Bukannya kami kekurangan sesuatu untuk bersaing di posisi depan," ungkap Juara Dunia satu kali tersebut.
Baca Juga: Bukannya di Depan, Fabio Quartararo Galau Yamaha Makin Ketinggalan
"Kami punya lebih banyak tenaga musim ini, tetapi aerodinamika kami lebih kecil daripada milik KTM, karena kalau tidak kami akan kehilangan kecepatan terlalu banyak."
"Kami memerlukan tenaga lebih besar untuk mendapatkan downforce (daya tekan ke bawah) yang lebih besar," tambah Quartararo.
Quartararo setidaknya masih bisa melihat sisi positif dari tes tengah musim yang baru saja digelar di Jerez pada Senin (1/5/2023).
Menjajal pemutakhiran pada aerodinamika, sasis, dan knalpot, Quartararo cukup puas dengan ritmenya walau masih khawatir dengan performanya dalam time attack.
"Inilah masalah kami, saya selalu berada di batas performa, baik ketika menggunakan ban baru atau lama dan saya tidak bisa meningkatkan catatan waktunya lagi," ujarnya.
"Saya berharap kami akan menemukan solusinya."
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | GPOne.com |
Komentar