BOLASPORT.COM - Lionel Messi menunjukkan sikap memberontak dengan mengabaikan perintah pelatihnya di Paris Saint-Germain (PSG), Christophe Galtier, dan pergi ke Arab Saudi.
Manajemen PSG dibuat sibuk oleh ulah Lionel Messi.
Pemilik tujuh Ballon d'Or itu terbang ke Arab Saudi tanpa persetujuan manajemen Les Parisiens.
Kunjungan Messi ke negara Timur Tengah merupakan bagian kegiatan promosi pariwisata di sana.
Imbasnya, Messi dibekukan dari aktivitas bersama PSG selama dua minggu.
Analis media Marca, Amalio Moratalla, membeberkan informasi terkait kejadian tersebut.
Sang megabintang disebut tetap nekat pergi menuju Arab Saudi meski sudah dilarang oleh Christophe Galtier.
"Messi pergi tanpa izin secara eksplisit," kata Moratalla saat menjadi narasumber dalam acara La Tribu, seperti dikutip BolaSport.com dari Marca.
"Dia meminta izin kepada Galtier dan tidak diperbolehkan. Dia disuruh berlatih."
"Messi pergi diam-diam. Dia sudah meminta izin, tidak mendapatkannya, dan pergi begitu saja."
"Dia kembali saat dirinya mau," tutur Moratalla.
Baca Juga: Susunan Pemain Timnas U-22 Indonesia vs Myanmar: Duet Bek Persija di Lini Belakang
Fan PSG pun muak terhadap ulah Messi.
Beberapa suporter Les Parisiens meluapkan kekesalan terhadap La Pulga dengan kata-kata kotor ketika berdemonstrasi di markas besar klub, Rabu (3/5/2023).
Kondisi terkini bisa saja mendorong Messi keluar dari PSG pada akhir musim 2022-2023.
Barcelona sudah menyiapkan rencana untuk memulangkan Messi.
Si Kutu sendiri dikabarkan bersedia untuk menerima pemotongan gaji jika balik ke Blaugrana.
Situasi keuangan Barcelona memang sedang tidak baik-baik saja.
Mereka diharuskan untuk menyeimbangkan neraca keuangan, terutama soal ambang batas gaji pemain di Liga Spanyol yang sudah 'merah'.
Messi juga mendapat tawaran kelas kakap dari Al Hilal.
Tak main-main, raksasa Arab Saudi itu membujuk Messi dengan tawaran kontrak 245 juta pounds (Rp 4,5 triliun).
Editor | : | Ade Jayadireja |
Sumber | : | Marca.com |
Komentar