BOLASPORT.COM - Tensi panas menyelimuti final Copa del Rey 2022-2023 antara Real Madrid dan Osasuna yang melibatkan pemain dari kedua tim, Vinicius Junior serta Ezequiel Avila.
Partai puncak di Estadio de La Cartuja, Sabtu (6/5/2023) atau Minggu dini hari WIB, berakhir dengan skor 2-1 untuk kemenangan Real Madrid.
Brace dari Rodrygo berhasil menenggalamkan satu gol balasan Osasuna via Lucas Torro.
Vinicius Junior ikut menjadi protagonis dalam kemenangan Los Blancos lewat kontribusi satu assist.
Namun, bagi kubu lawan, penyerang sayap timnas Brasil itu adalah antagonis.
Vinicius tak hanya mengacak-acak pertahanan Osasuna, melainkan juga memicu emosi sehingga berujung keributan.
Ya, sempat terjadi kericuhan saat jeda pertandingan.
Cerita dimulai setelah wasit Jose Sanchez meniupkan peluit tanda akhir babak pertama.
Dalam perjalanan menuju kamar ganti, Vinicius dikejar dan dicegat oleh Ezequiel Avila yang menjadi pemain cadangan Osasuna.
Nah, di sinilah terjadi pertikaian antara mereka.
Pemain Madrid, Lucas Vazquez, sampai harus turun tangan untuk melerai.
???? Chimy Ávila menunggu sampai paruh babak lalu mengikuti Vinícius ke lorong stadion dan pertikaian terjadi. Lucas & Rüdiger membantu melerai. [???? @MovistarFutbol] pic.twitter.com/MPPOw0C8Wu
— Seputar Real Madrid (@SeputarMadrid) May 6, 2023
Baca Juga: Hasil UFC 288 - Langsung Ambruk pada Ronde 1, Rekor Korban Islam Makhachev Tamat
Menurut penuturan Avila, Vinicius lebih dulu memancing permasalahan dengan kata-kata provokatif.
"Apa yang dikatakan Vinicius membuat saya sangat marah," kata penyerang asal Argentina itu seperti dikutip BolaSport.com dari Marca.
"Nacho dan Lucas Vazquez setuju dengan saya," ucap Avila melanjutkan.
Avila bukan satu-satunya pemain yang berseteru dengan Vinicius dalam final kali ini.
David Garcia juga terlibat konfrontasi terhadap Vinicius di tengah laga.
Dia bahkan bertindak nyeleneh dengan mengusap kepala sang winger andalan Madrid.
Terlepas dari masalah perkelahian, kemenangan atas Osasuna membuat koleksi gelar Copa del Rey Madrid bertambah menjadi 20 buah.
Skuad asuhan Carlo Ancelotti berada di belakang Barcelona dan Athletic Bilbao sebagai pengumpul trofi terbanyak pada ajang dengan nama lain Piala Raja Spanyol tersebut.
Barcelona menjadi raja Copa de Rey usai 31 kali menjadi kampiun.
Adapun Bilbao mengumpulkan 23 titel.
Editor | : | Ade Jayadireja |
Sumber | : | Marca.com |
Komentar