BOLASPORT.COM - Tim bulu tangkis Indonesia merasakan sensasi yang positif saat pertama kali berlatih di arena pertandingan Sudirman Cup 2023.
Fajar Alfian dkk. menjalani sesi latihan yang digelar pada Jumat (12/5/2023) siang di Suzhou Olympic Sports Centre, China.
Sebanyak 11 pebulu tangkis putra dan 9 putri fokus menjalani sesi simulasi pertandingan dengan didampingi para pelatih selama 150 menit.
Baca Juga: Hasil Bulu Tangkis SEA Games 2023 - Pembukaan Mulus dari Chico Menuju Emas
Setiap sektor akhirnya hanya mendapat porsi latihan selama 30 menit. Kendati pendek, seluruh pemain begitu antusias dan semangat.
Para pemain diharapkan mampu cepat beradaptasi dengan kondisi di lapangan karena waktu latihan perdana yang relatif singkat
"Meski durasinya pendek, latihan ini tetap berguna," sebut Irwansyah, pelatih tunggal putra, dalam siaran pers yang diterima dari Tim Humas dan Media PBSI.
Pemain bisa beradaptasi dengan arena pertandingan. Latihan ini pun bisa untuk mengembalikan kondisi pemain
Manajer tim bulu tangkis merah putih, Armand Darmadji mengatakan latihan pertama dengan arena ini berguna untuk adaptasi dengan kondisi lapangan, arah angin, dan lampu.
Selain itu, latihan ini juga untuk mengembalikan feeling pukulan setelah perjalanan panjang dari Jakarta menuju Suzhou.
"Kondisi semua pemain juga bagus. Hari ini pun kita beri waktu istirahat lebih panjang setelah baru sampai hotel dini hari," terang Armand.
"Karenanya, jam latihan yang rencana awalnya berlangsung pagi, kita geser ke siang hari," tambahnya.
Para pemain lebih banyak berlatih gim ringan dalam suasana yang menyenangkan.
Sektor ganda putra misalnya, mereka melakukan simulasi pertandingan tiga lawan tiga.
Fajar Alfian, Kevin Sanjaya, dan Daniel Marthin berlatih melawan Rian Ardianto, Marcus Fernaldi Gideon, dan Leo Rolly Carnando.
Baca Juga: Bulu Tangkis SEA Games 2023 - Lolos ke Perempat Final, Komang Coba Banyak Pukulan
Pelatih ganda putra, Herry Iman Pierngadi, secara langsung mengawasi latihan ini.
Setelah itu program latihan dilanjutkan dengan gim dua lawan dua di mana pemain berpasangan dengan partner aslinya.
"Latihan ini hanya untuk mengembalikan kebugaran pemain. Otot-ototnya bisa lebih rileks untuk menerima latihan berikutnya," tutur Herry.
"Maklum, kemarin kita dari Jakarta sampai Shanghai dan lanjut ke Suzhou hanya duduk di pesawat."
Sementara itu pada sektor tunggal putra, Jonatan Christie berlatih gim dengan rekannya, Anthony Sinisuka Ginting.
Pemandangan serupa terlihat di tunggal putri ketika Gregoria Mariska Tunjung melakoni latih tanding dengan Putri Kusuma Wardani.
Sektor ganda campuran lain lagi karena formatnya dua lawan empat. Setiap pasangan secara bergantian dikeroyok empat lawan sekaligus.
Sementara di ganda putri, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti berlatih menghadapi Ribka Sugiarto/Lanny Tria Mayasari.
"Saya lihat teman-teman begitu bersemangat berlatih hari ini," kata Fajar yang dipercaya menjadi kapten tim Sudirman Indonesia.
"Latihan ini memang untuk menjaga kondisi saja. Dalam latihan dan keseharian, kita selalu kompak, termasuk saat latihan ini."
Di samping latihan, skuad Merah Putih juga mendapat sambutan dari Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Shanghai setelah mendarat.
Tim Indonesia mendarat di Bandara Internasional Pudong, Shanghai pada Kamis, sekitar jam 23.00 malam waktu setempat.
Setelah urusan imigrasi beres, Skuad Merah-Putih meneruskan perjalanan selama dua jam dengan bus ke Suzhou.
Saat mendarat di Shanghai, rombongan Indonesia disambut Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Shanghai, Deny Wachyudi Kurnia.
Para warga Indonesia yang tinggal di Shanghai juga menyambut antusias dengan membawa bendera Merah-Putih dan banner penyemangat.
"Selamat datang di China. Semoga tim Indonesia bisa juara. Kami tentu akan mendukung terus tim bulutangkis Indonesia," kata Deny.
Manajer tim Armand Darmadji juga perlu mengucapkan rasa terima kasih kepada Konjen RI di Shanghai dan masyarakat Indonesia yang menyambut di bandara.
Dukungan ini bisa menjadi penambah semangat bagi Fajar Alfian dkk.
"Terima kasih atas sambutan dan dukungan Pak Deny Kurnia dan masyarakat Indonesia di sini," ujar Armand.
"Dukungan ini seolah mampu mengobati rasa lelah dan capek kami yang harus menempuh perjalanan panjang dari Jakarta," pungkasnya.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | PBSI.id |
Komentar