BOLASPORT.COM - Inter Milan merasa bahwa Erling Haaland tidak seram sehingga mereka memilih mendoakan Real Madrid menjauhi final Liga Champions.
Real Madrid masih memiliki efek yang lebih besar ke Inter Milan dibandingkan dengan striker Manchester City, Erling Haaland.
Inter Milan menjadi tim pertama yang memastikan lolos ke babak final Liga Champions musim 2022-2023.
Kelolosan tim asuhan Simone Inzaghi ditentukan lewat keunggulan agregat 3-0 atas AC Milan.
Berkat kemenangan tersebut, Simone Inzaghi berhak membawa anak asuhannya melaju ke final yang akan digelar di Stadion Ataturk Olympic, Sabtu (10/6/2023).
Lawan Inter Milan akan ditentukan oleh hasil laga Manchester City versus Real Madrid pada Kamis (18/5/2023) pukul 02.00 WIB.
Dua tim tersebut memiliki kekuatan masing-masing yang perlu diwaspadai oleh lawan.
Real Madrid adalah raja Liga Champions dengan koleksi 14 trofi mereka sepanjang sejarah.
Baca Juga: AC Milan Ditendang Inter Milan dari Liga Champions, Rasa Sakitnya Dua Kali Lipat
Sementara Manchester City merupakan kekuatan baru dengan komposisi tim terbaik.
Manchester City memiliki bomber paling berbahaya di Benua Eropa saat ini, Erling Haaland.
Sepanjang musim 2022-2023, Erling Haaland sudah mencetak 52 gol dan delapan assist di semua ajang.
Ketajaman striker asal Norwegia tersebut tentu membuat beberapa tim memilih menghindar.
Wakil Presiden Inter Milan, Javier Zanetti, justru memiliki pendapat lain soal hal ini.
"Saya ingin menghindari Real Madrid karena kompetisi ini seperti dibuat untuk mereka," kata Javier Zanetti seperti dilansir BolaSport.com dari DAZN.
"Namun berada di partai final sudah begitu berharga karena laga derbi di semifinal sangatlah berat," ucap Zanetti menambahkan.
Baca Juga: Man City Vs Real Madrid - Ancelotti Pikirkan 11 Lawan, Haaland Tak Spesial
Dibandingkan dengan Real Madrid, I Nerazzurri memang kalah soal jumlah piala.
Sepanjang sejarah, I Nerazzurri baru memenangi ajang tersebut sebanyak tiga kali.
Dua trofi di antaranya diraih saat kompetisi masih bernama Piala Champions pada 1964 dan 1965.
Kemenangan terakhir mereka di Liga Champions datang pada musim 2009-2010.
Real Madrid tampil digdaya karena meraih lima trofi dalam sembilan musim terakhir.
Oleh karena itu, Zanetti memilih lawan yang sama-sama kurang familier dengan final Liga Champions.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | DAZN.com |
Komentar