BOLASPORT.COM - Pelatih AS Roma, Jose Mourinho, justru mencari masalah ke Pep Guardiola meski timnya sudah ditunggu oleh sebuah laga final.
Jose Mourinho tetap menyindir Pep Guardiola di tengah kesuksesan AS Roma pada musim 2022-2023.
AS Roma sudah memastikan satu tempat pada babak final Liga Europa musim ini.
Wakil Liga Italia tersebut merebut satu tiket setelah mengalahkan Bayer Leverkusen dengan agregat 1-0 di semifinal.
Prestasi ini menjadi pencapaian besar kedua Jose Mourinho bersama klub tersebut.
Sebelumnya, Mourinho mengantar anak asuhannya memenangi UEFA Conference League pada musim lalu.
Kemenangan tersebut begitu bersejarah mengingat AS Roma tidak punya DNA kompetisi Benua Eropa yang kuat.
Gelar UEFA Conference League merupakan trofi pertama I Giallorossi dalam 60 tahun terakhir.
Baca Juga: Nyawa Stefano Pioli Menipis di AC Milan, 3 Laga Jadi Penentu Nasib
Kedatangan Mourinho pun langsung menyuntikkan DNA baru ke dalam tubuh mereka.
Mourinho sudah ditunggu oleh Sevilla sebagai lawan di babak final Liga Europa.
Sang lawan merupakan tim spesialis ajang tersebut dengan mencatat kemenangan 100 persen di laga final.
I Giallorossi harus melakukan persiapan matang demi bisa mengalahkan tim dengan catatan seperti itu.
Namun Mourinho ternyata masih suka melakukan kebiasaan lama seperti mengeluarkan perang kata-kata.
Sasaran sang pelatih saat ini justru juru taktik Manchester City, Pep Guardiola.
"Satu-satunya tim yang tidak menderita adalah mereka yang memiliki pemain cadangan bernilai miliaran," ucap Mournho seperti dilansir BolaSport.com dari Mirror.
Baca Juga: Man City Vs Chelsea - Kesempatan Emas Erling Haaland Permalukan Legenda Man United
"Jika orang melihat laga semifinal Manchester City, mereka menurunkan pemain cadangan seperti Julian Alvarez, Phil Foden, dan Riyad Mahrez," kata pelatih asal Portugal tersebut.
Kedalaman skuad Manchester City membuat mereka jauh dari penderitaan.
Bagi Mourinho, timnya wajar merasa menderita jika kehilangan empat atau lima pemain.
Investasi AS Roma ke skuad utama tidak sebesar biaya belanja Manchester City.
Mourinho dan Guardiola memang terkenal memiliki rivalitas kuat selama satu dekade.
Keduanya sudah jarang terdengar berperang kata-kata setelah berjuang di kompetisi berbeda.
Begitu sama-sama menembus final kompetisi Benua Eropa musim ini, Mourinho pun mengambil kesempatan.
Dia menghidupkan kembali rivalitas dua pelatih yang sempat adem-ayem dalam waktu lama.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Mirror.co.uk |
Komentar