BOLASPORT.COM - Kiprah Christian Adinata pada Malaysia Masters 2023 sangat luar biasa. Dia gagal melaju ke final usai mengalami situasi yang tidak diinginkan oleh semua atlet yakni cedera.
Ya, di luar dugaan Adinata menjadi satu-satunya tumpuan Indonesia di sektor tunggal putra hingga melaju ke babak semifinal Malaysia Masters 2023.
Perjuangan dahsyat dan tampil tanpa beban membuat pemain berusia 21 tahun mampu mengeluarkan kemampuan terbaiknya.
Bagaimana tidak, Adinata harus bersakit-sakit dahulu pada hari pertama turnamen bulu tangkis BWF World Tour Super 500 ini.
Dia menjalani dua pertandingan yang sangat melelahkan dalam satu hari. Menang dua gim langsung atas wakil Jerman, Kai Schaefer pada laga pertama babak kualifikasi.
Adinata kemudian mendapatkan ujian berat saat berlaga pada babak penentu untuk lolos ke babak utama saat bersua wakil tuan rumah, Sholeh Aidll.
Pertandingan selama 77 menit menjadi milik Adinata lewat tiga gim. Setelah itu kondisinya tidak baik-baik saja karena harus dibantu dengan kursi roda untuk ke luar arena.
Baca Juga: Final Malaysia Masters 2023 - Gregoria yang Nyaris Sempurna Sebelum Dijegal Ratu Bulu Tangkis Dunia
Namun itu bukan jadi masalah, Adinata secara mengejutkan melibas lawan-lawannya pada babak pertama dan kedua lewat kemenangan dua gim langsung.
Ujian terberat datang saat Adinata sudah menjadi tulang punggung tunggal putra Merah Putih bertemu pada babak perempat final.
Dia berhadapan dengan pemain berpengalaman asal India, Kidambi Srikanth,
Lagi, Adinata kembali menunjukkan pesonanya walau harus kalah pada gim pembuka. Dia menang, dengan skor 16-21, 21-16, 21-11.
Dari situ kepercayaan diri Adinata makin besar untuk meraih hasil terbaik.
"Tidak ada tekanan, itu tidak mengganggu saya," ujar Adinata setelah bangkit dari ketertinggalan satu gim dari Kidambi Srikanth.
"Justru, saya melihat mewakili Indonesia di nomor tunggal putra dan tampil baik untuk negara saya sebagai motivasi besar," ujar Adinata dikutip BolaSport.com dari BWFBadminton.
"Pertandingan tadi berlangsung ketat tapi saya berjuang untuk menang sampai akhir," kata Adinata.
"Saya sedikit ragu-ragu di game pertama, tetapi saya menjadi lebih percaya diri setelah memenangkan game kedua. Hal itu membantu saya untuk lebih berani di game penentu."
"Saya bangga saya tidak membiarkan semangat saya surut setelah kalah di game pembuka. Hal itu bisa dengan mudah terjadi saat menghadapi pemain dengan kualitas seperti Srikanth," ujarnya.
Karier Adinata terus menanjak setelah meraih dua medali emas pada SEA Games 2023.
Baca Juga: Hasil Final Malaysia Masters 2023 - Sedikit Kurang Sabar, Gregoria Runner-up
Dia langsung mencapai babak semifinal di turnamen keduanya di level Super 500 setelah Indonesia Masters 2023.
"Mencapai empat besar di Super 500 kedua saya sangat berarti karena ini menunjukkan bahwa proses yang saya lalui untuk mencapai tahap ini membuahkan hasil," ucap Adinata.
"Namun, saya juga sadar bahwa proses baru dimulai dari sekarang," ujar pemain yang terinspirasi dari pemain ganda Indonesia, Christian Hadinata ini.
"Target saya selanjutnya adalah naik peringkat karena saya ingin sekali menghindari babak kualifikasi di kompetisi-kompetisi besar."
"Pada level ini, sangat penting bagi saya untuk bisa secara konsisten menantang di babak-babak akhir turnamen," ujarnya.
Sayangnya musibah dialami Adinata pada babak semifinal dengan mengalami cedera lutut.
Salah satu cedera yang menjadi mimpi buruk bagi para pebulu tangkis. Adinata merupakan pemain tunggal putra yang sangat menjanjikan untuk masa depan.
"Nata melakukan lompatan yang begitu sempurna dari peraih medali emas beregu dan perseorangan pada SEA Games," kata legenda ganda putra Indonesia, Luluk Hadiyanto.
"Pada Malaysia Masters dia mencapai babak semifinal dengan perjuangan yang begitu dahsyat," ujar Luluk.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BWFBadminton.com |
Komentar