BOLASPORT.COM - Pelatih Manchester City, Pep Guardiola, membongkar resep kesuksesan karier yang berpotensi membuat keluarga sakit hati.
Pep Guardiola tidak ragu untuk menunjukkan sikapnya yang ternyata gila kerja.
Dalam dunia profesional, Pep Guardiola sudah mendulang banyak kesuksesan.
Yang terbaru, pelatih asal Catalunya tersebut mampu membawa Manchester City menjuarai Liga Inggris selama tiga musim beruntun.
Prestasi tersebut bukan hal baru dalam sejarah karier kepelatihan Guardiola.
Ia terlebih dahulu melakukannya bersama dua klub terbaru, Barcelona dan Bayern Muenchen.
Tidak semua pelatih mampu menaklukkan tiga liga besar dan membawa prestasi serupa.
Oleh karena itu, Guardiola sering dijadikan contoh oleh para pelatih muda.
Baca Juga: Final Liga Europa - Jose Mourinho bakal Jadi Jimat Keberuntungan AS Roma
Mereka yang memulai karier kepelatihan menjadikannya sebagai inspirasi.
Dalam wawancara terbaru, Pep Guardiola membagikan rahasia sukses kariernya saat ini.
"Rahasia kesuksesan saya di Barcelona, Bayern Muenchen, dan Manchester City adalah saya sendiri," kata Guardiola seperti dilansir BolaSport.com dari Football Daily.
"Saya menyukai ibu dan kakek saya, tetapi saya tidak memenangi Liga Champions bersama dirinya," ucap pelatih berusia 52 tahun tersebut.
Tentu saja sang pelatih hanya bercanda mengenai pernyataan keduanya.
Sikap gila kerja Guardiola membuatnya harus sering menjadikan keluarga sebagai prioritas kedua.
Namun ia hanya ingin memisahkan urusan pribadi dengan dunia profesional saat mengeluarkan pernyataan tersebut.
Baca Juga: Real Madrid Diajak Lari, Jude Bellingham Sudah Kirim Lampu Hijau
Kesuksesannnya di lapangan berkaitan erat dengan amunisi yang ia miliki bersama klub.
Guardiola meracik taktik, tetapi ia masih memerlukan bantuan pemain dengan kemampuan mumpuni.
Untuk itu, Pep Guardiola juga memberikan sanjungan bagi beberapa pemain yang ia asuh.
Nama-nama seperti Lionel Messi, Robert Lewandowski, Erling Haaland, dan Sergio Aguero merupakan bagian penting dalam karier Guardiola.
Mereka membantu sang pelatih meraih rekor demi rekor yang menjadikannya salah satu juru taktik terbaik.
Tantangan Guardiola pada musim 2022-2023 sendiri masih jauh dari garis finis.
Ia harus membawa anak asuhannya melalui final Piala FA dan Liga Champions.
Dua trofi tersebut akan semakin mengukuhkan status Pep Guardiola sebagai pelatih terbaik.
Editor | : | Bonifasius Anggit Putra Pratama |
Sumber | : | Twitter.com/footballdaily |
Komentar