BOLASPORT.COM - Pebulu tangkis ganda putri Thailand, Puttita Supajirakul ternyata memutuskan pensiun muda setelah mundur dari Thailand Open 2023.
Terjawab sudah teka-teki batalnya penampilan Puttita Supajirakul/Supissara Paewsampran pada turnamen kandang mereka pekan ini di Indoor Stadium Huamark, Bangkok, Thailand.
Supajirakul/Paewsampran mulanya terdaftar mengikuti Thailand Open 2023.
Baca Juga: Hasil Thailand Open 2023 - Kesulitan Atasi Wakil Kanada, Lanny/Ribka Sudah Ditunggu Unggulan Kesatu
Bahkan berdasarkan hasil undian, ganda putri peringkat 21 dunia itu seharusnya menghadapi kompatriot mereka, Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai, di babak 32 besar pada hari ini, Rabu (31/5/2023).
Pemain berpostur 183 cm itu mundur dari Thailand Open 2023 lantaran telah memutuskan untuk mengakhiri karier bulu tangkisnya, alias pensiun.
Ya, Supajirakul terhitung memutuskan pensiun dini.
Usianya saat ini baru menginjak 27 tahun. Angka yang masih masuk rentang usia emas untuk seorang pebulu tangkis.
Pemain kelahiran 29 Maret 1996 itu pun mengabarkan bahwa Malaysia Masters 2023 yang digelar pekan lalu menjadi turnamen terakhirnya.
Kiprah Supajirakul bersama Paewsampran harus berakhir pada babak 16 besar.
Secara kebetulan, mereka dikalahkan ganda putri Indonesia, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti, dengan skor cukup telak yaitu 14-21, 14-21.
"Halo semuanya, saya ingin mengumumkan bahwa Malaysia Master 2023 akan menjadi turnamen terakhir dalam karir bulu tangkis saya," ungkap Supajirakul dalam akun resmi Instagram miliknya.
"Setelah 10 tahun membela timnas (bulu tangkis Thailand), itu merupakan masa paling membanggakan dalam hidup saya, sukses dan gagal sama-sama pengalaman berharga."
"Saya tidak menyesal memilih bulu tangkis sebagai salah satu olahraga yang saya mainkan," lanjutnya.
Dalam kesempatan pengumuman itu, pemain besutan SCG Badminton Academy itu juga tak lupa berterima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantunya merintis karier.
Baca Juga: Thailand Open 2023 - Apriyani/Fadia Masih Beradaptasi di Laga Pertama
"Saya ingin berterima kasih kepada SCG Badminton Academy yang telah memberikan kesempatan dan dukungan sejak awal," ungkap Supajirakul.
"Terima kasih kepada Prof.Charoen Krabuanrat, P'Ohm, P'O dan seluruh tim SCG atas pelatihan dan pembinaan yang konstan, mendorong saya untuk menjadi diri saya sendiri sampai hari ini."
"Terima kasih kepada keluarga, teman, dan rekan satu tim saya yang selalu ada dengan cinta, dukungan, dan motivasi yang tiada hentinya."
"Terakhir, saya ingin berterima kasih kepada semua penggemar dan pendukung yang telah mengikuti dan mendukung saya sepanjang perjalanan."
"Tanpa dukungan semua orang, saya tidak akan berdiri di tempat saya hari ini. Terima kasih yang tulus dari lubuk hati saya."
Tidak ada alasan pasti mengapa Supajirakul memutuskan pensiun di usia yang masih matang dan bahkan di tengah-tengah kualifikasi Olimpiade Paris 2024.
Sejauh ini, ia juga jarang dikabarkan mengalami cedera parah.
Namun melihat dari segi prestasi, Supajirakul masih belum merengkuh satu gelar apapun sejak dipasangkan dengan Supissara Paewsampran.
Duet mereka tergolong baru lantaran partner lamanya, Sapsiree Taerattanachai kini difokuskan di ganda campuran bersama Dechapol Puavaranukroh.
Baca Juga: Thailand Open 2023 - Indonesia Sudah Genggam 1 Tiket Babak 16 Besar dari Ganda Putra
Bersama Taerattanachai, Supajirakul sebenarnya sempat menjadi ganda putri Thailand yang cukup diwaspadai banyak lawan.
Tahun lalu Supajirakul/Taerattanachai bahkan masih berhasil membawa pulang medali perunggu dari Kejuaraan Dunia 2022.
Adapun gelar terakhir mereka adalah Thailand Masters 2019. Saat itu mereka mengandaskan pasangan China, Li Wen Mei/Zheng Yu, di final.
Puttita mulai dipasangkan dengan Supissara Paewsampran setelah Kejuraan Dunia 2022, tepatnya saat mengikuti Japan Open 2022 bulan Agustus tahun lalu.
Dengan total 11 turnamen yang mereka ikuti, pasangan anyar tersebut tak pernah mencapai lebih baik dari babak 16 besar.
Puttita Supajirakul/Supissara Paewsampran terus menerus menelan kekalahan prematur, baik di babak pertama maupun babak kedua.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : |
Komentar