BOLASPORT.COM - Pembalap Gresini Racing, Alex Marquez, mengungkapkan obrolan dengan sang kakak, Marc Marquez, sebelum memutuskan bergabung dengan keluarga Ducati.
Alex Marquez mengakui dua musim membalap bersama tim LCR Honda membuatnya sangat merasa frustrasi.
Juara dunia Moto2 2019 itu nyaris tanpa kemajuan usai didepak dari tim utama yang hanya bertahan satu tahun.
Pada musim pertama di tim satelit Honda pada tahun 2021, dia bahkan gagal menyelesaikan balapan usai terjatuh pada dua balapan pembuka yang digelar di Sirkuit Lusail, Qatar.
Satu-satunya hasil terbaik yang diraih Marquez adalah saat finis keempat pada GP Algarve di musim 2021.
Selebihnya, adik dari juara dunia delapan kali itu lebih banyak terdampar di luar 10 besar.
Baca Juga: Bos Ducati Tak Bantah Rumor soal Kemungkinan Rekrut Marc Marquez
Marquez bahkan sempat berniat akan meninggalkan MotoGP. Hal itu sempat dia bicarakan dengan sang kakak.
"Selama beberapa waktu tidak ada pilihan bagi saya untuk melanjutkan. Kami berbicara tentang apa yang harus dilakukan," kata Marquez.
"Tetapi saya berkata: 'Jika saya tidak bisa berada di MotoGP, saya akan pergi'. Satu tahun pasti, setelah itu saya akan melihat apa yang mungkin, mungkin menjadi pembalap penguji," ujar Marquez.
Namun, harapan untuk tetap berkiprah di kelas para raja masih ada untuknya.
Hingga akhirnya Marquez resmi menandatangani kerja sama dengan Gresini Racing saat musim MotoGP 2022 masih bergulir. Tepatnya jelang GP Belanda.
Di sisa balapan musim itu, Marquez merasa tak dihiraukan oleh timnya sendiri di LCR.
Sang kakak berpesan kepada Marquez bahwa ia akan memiliki masa depan yang lebih baik dengan membuka lembaran baru bersama Ducati.
"Ketika saya mendapat kesempatan ini (untuk pindah ke Gresini)," kata Marquez.
"Marc berkata: 'Sekarang mereka (Honda) pasti tidak akan membantumu karena kamu akan pindah tim. Tapi jangan menyerah."
"Karena ini akan membantumu tahun depan untuk mengendarai motor yang lebih baik dengan energi yang sama," kata Marquez menirukan apa yang dikatakan kakaknya.
Baca Juga: Simpati Aleix Espargaro untuk Fabio Quartararo Berujung Sindiran Menohok ke Yamaha
Apa yang dikatakan Marc Marquez perlahan terbukti saat adiknya akhirnya kembali memiliki perasaan positif dengan balapan.
Marquez merasa nyaman dengan tim barunya walau menggunakan motor Ducati musim lalu.
Dia bahkan berhasil membukukan pole position pada GP Argentina dan kembali naik podium setelah terakhir kali pada GP Aragon 2020.
"Saya tidak memiliki kontrak dengan Ducati (Desmosedici GP23), jadi situasinya sedikit berbeda dari saat saya bersama Honda," ucapnya melanjutkan.
"Tetapi, di Ducati mereka mendengarkan semua pembalap, bukan hanya orang-orang di tim pabrikan."
"Mereka terbuka terhadap pendapat semua orang. Mereka mendengarkan, membantu memecahkan masalah Anda dan Anda dianggap dan dihargai. Saya sangat menyukainya," kata Marquez.
Setelah hampir putus asa, Marquez merasakan energi positif saat hendak memulai balapan.
"Ketika Anda bangun di pagi hari, Anda memiliki lebih banyak energi. Setidaknya begitulah yang saya rasakan. Segalanya terasa lebih mudah," tuturnya.
"Saya tidak pernah menyerah dalam situasi yang saya hadapi. Tetapi, memang benar bahwa jauh lebih mudah untuk bekerja keras dan berkembang ketika Anda berada dalam situasi yang baik," ujar Marquez.
Baca Juga: Rookie MotoGP 2023 Idolakan Valentino Rossi, tetapi Ingin Membalap seperti Marc Marquez
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Speedweek.com |
Komentar