BOLASPORT.COM - Strategi Barcelona untuk memulangkan Lionel Messi dinilai tidak masuk akal. Pasalnya, hal tersebut bisa membuat skuad Blaugrana tidak seimbang.
Nama megabintang Argentina, Lionel Messi, sampai saat ini terus menjadi sorotan banyak media massa.
Hal tersebut tidak lepas dari keputusan Messi untuk meninggalkan Paris Saint-Germain pada akhir musim 2022-2023.
Keputusan Messi tersebut bahkan sudah dikonfirmasi oleh pelatih PSG, Christophe Galtier.
Galtier menyebut bahwa laga terakhir PSG di ajang Liga Prancis 2022-2023 melawan Clermont Foot di Stadion Parc des Princes pada Sabtu (3/6/2023) waktu setempat atau Minggu pukul 02.00 WIB akan menjadi pertandingan terakhir La Pulga.
Kepergian Messi tersebut dikonfirmasi oleh Galtier dalam sebuah jumpa pers, Kamis (1/6/2023) waktu setempat.
"Saya memiliki privilese melatih salah satu pemain terbaik dalam sejarah sepak bola," katanya, dilansir BolaSport.com dari cuplikan video L'Equipe yang juga dikutip pakar transfer Fabrizio Romano.
Baca Juga: Calon Penyerang Baru AC Milan, Bomber yang Lebih Tajam dari Lionel Messi
"Ini akan menjadi pertandingan terakhir Leo di Parc des Princes saat melawan Clermont," ujarnya.
Keputusan Messi untuk pergi dari PSG pun coba dimanfaatkan dengan baik oleh Barcelona.
Barcelona saat ini menjadi tim yang sangat ingin mendatangkan kapten timnas Argentina tersebut.
Akan tetapi, Blaugrana masih menghadapi masalah, khususnya dalam hal kondisi keuangan klub.
Barcelona masih harus menurunkan margin gaji para pemainnya demi bisa mendatangkan Messi.
Berbagai cara pun coba dilakukan oleh Barcelona, salah satunya dengan melepas sejumlah pemain.
Sampai saat ini, sudah ada dua pemain yang mereka lepas untuk mendatangkan Messi, yakni Sergio Busquets dan Jordi Alba.
Baca Juga: Lionel Messi Terlalu Buru-Buru Pergi dari PSG, Barcelona dan Al Hilal Jadi Alasan
Busquets dan Alba memutuskan untuk pergi meninggalkan Camp Nou pada akhir musim ini.
Kepergian dua pemain senior itu membuat margin gaji Barcelona perlahan mulai turun.
Akan tetapi, strategi El Barca untuk memulangkan Messi itu rupanya dikritik habis-habisan oleh salah satu jurnalis sepak bola Eropa, Jonathan Johnson.
Johnson menilai bahwa strategi yang digunakan Barcelona untuk memulangkan Messi sangat tidak masuk akal.
Barcelona belum tentu bisa memulangkan mantan kapten mereka tersebut.
Namun, Blaugrana sudah berani untuk memutus kontrak sejumlah pemain senior dan bintang mereka.
Menurut Johnson, keputusan tersebut justru akan membuat skuad Barcelona menjadi tidak seimbang.
Baca Juga: Susul Lionel Messi, Karim Benzema Tinggalkan Real Madrid Setelah 14 Tahun
Oleh karena itu, Johnson menilai kepulangan Messi justru akan menjadi masalah baru bagi Barcelona.
"Itu bukan logika yang paling masuk akal bagi saya," ucap Johnson seperti dikutip BolaSport.com dari Caught Offside.
"Kepulangan spekulatif Messi ke Camp Nou tampaknya masih jauh dan mungkin tidak akan terwujud sama sekali."
"Bagi Barcelona, yang berpotensi membahayakan keseimbangan skuad mereka adalah saat berpisah dari individu berbakat lainnya."
"Hal itu menunjukkan kepicikan yang dapat menyebabkan lebih banyak masalah daripada solusi dalam mengejar reuni dengan Messi," tutur Johnson melanjutkan.
Selain Barcelona, Messi juga dikaitkan dengan klub lain, yakni Al Hilal dan Inter Miami.
Al Hilal malah berani memberikan tawaran yang sangat megah kepada penyerang berusia 35 tahun tersebut.
Baca Juga: BREAKING NEWS - Galtier Konfirmasi Lionel Messi bakal Tinggalkan PSG
Kabarnya, Al Hilal menawarkan gaji sebesar 500 juta euro atau setara dengan Rp8,1 triliun kepada Messi apabila dia mau hijrah ke Arab Saudi.
Akan tetapi, Messi sampai saat ini masih belum memutuskan klub mana yang akan dia bela musim depan.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Caught Offside |
Komentar