BOLASPORT.COM - Pelatih Manchester City, Pep Guardiola, mengakui satu kesalahannya pada masa lalu menjelang laga krusial kontra Inter Milan.
Manchester City tinggal selangkah lagi untuk menggondol gelar juara Liga Champions 2022-2023.
Mereka tinggal melewati hadangan Inter Milan dalam laga final di Istanbul, Sabtu (10/6/2023).
Ini merupakan partai puncak kedua Pep Guardiola bersama The Citizens pada kompetisi tertinggi antarklub Eropa.
Manchester City pernah menapaki panggung serupa saat musim 2020-2021 dengan Chelsea menjadi lawan.
Difavoritkan keluar sebagai juara kala itu, Manchester Biru malah mendapat tragedi usai dibekuk London Biru 0-1.
Gol tunggal dari Kai Havertz menggagalkan ambisi City untuk membawa pulang trofi Si Kuping Besar.
Guardiola sempat dihantam kritik pasca-kekalahan tersebut karena tidak memainkan Rodri untuk mengisi posisi gelandang bertahan.
Fernandinho, yang juga diandalkan City di pos gelandang angkut air, diturunkan sebagai pemain pengganti dan baru beraksi pada menit ke-64.
Dua tahun berlalu, Guardiola mengakui bahwa dirinya membuat kesalahan dalam susunan pemain.
Dia mungkin akan memilih starting XI berbeda jika bisa mengulang final melawan Chelsea.
Baca Juga: Hasil Singapore Open 2023 - Gregoria Lolos Ujian Pertama meski Sempat Persulit Hidup Sendiri
"Itu adalah rencana permainan seperti yang akan dilakukan pada Sabtu nanti," kata Guardiola seperti dikutip BolaSport.com dari Manchester Evening News.
"Jika saya memberi tahu Anda secara pribadi alasan mengapa saya mengambil keputusan pada saat itu, Anda bisa mengatakan itu benar, tetapi sederhana: Jika saya kalah, saya salah, jika saya menang, saya benar. Anda harus menerimanya dalam bisnis ini."
"Itu merupakan laga yang ketat dan dalam banyak hal kami lebih baik dari mereka, tetapi kami kalah."
"Apakah saya akan melakukan sesuatu yang berbeda sekarang? Mungkin, tapi tidak masuk hitungan," ucap sang nakhoda.
Man City membutuhkan gelar juara Liga Champions untuk melengkapi treble winners pada musim ini.
Sebelum terbang ke Istanbul buat menghadapi Inter, City mengamankan titel Piala FA.
Skuad asuhan Guardiola merengkuh trofi piala domestik menyusul kemenangan 2-1 atas Manchester United dalam laga final di Stadion Wembley.
Tarik mundur lagi, City mendapatkan gelar Liga Inggris.
Mereka sempat terlibat persaingan sengit dengan Arsenal sebelum akhirnya finis di puncak klasemen berkat perolehan 89 poin.
The Citizens menang lima angka atas The Gunners yang menjadi runner-up.
Di sisi lain, Guardiola sendiri punya pengalaman merengkuh treble winners semasa melatih Barcelona.
Momen indah Pep terjadi pada musim 2008-2009 dengan Lionel Messi menjadi tulang punggung tim.
Pria kebangsaan Spanyol itu juga membawa Barca menjuarai Liga Champions dan Liga Spanyol edisi 2010–2011.
Raksasa Catalunya gagal melengkapi misi treble winners pada musim tersebut gara-gara kalah 0-1 dari Real Madrid dalam final Copa del Rey.
Editor | : | Ade Jayadireja |
Sumber | : | Manchester Evening News |
Komentar