BOLASPORT.COM - Pep Guardiola mengukir sejarah sekaligus menghapuskan status 'spesial' Jose Mourinho usai mengantarkan Manchester City ke tangga juara Liga Champions 2022-2023.
Manchester City berhak mengangkat trofi Si Kuping Besar menyusul kemenangan 1-0 atas Inter Milan dalam partai final di Ataturk Olimpiyat Stadium, Turki, Sabtu (10/6/2023) atau Minggu pukul dini hari WIB.
Gol tunggal Rodri menjadi pembeda dalam partai kali ini.
Dia mengakhiri kebuntuan City lewat sebuah lesakkan pada menit ke-68.
Diawali umpan datar Bernardo Silva ke tengah kotak penalti, Rodri menyambutnya dengan sepakan keras.
Bola pun meluncur deras menuju pojok kanan gawang Inter tanpa bisa dibendung kiper Andre Onana.
Kemenangan di Ataturk Olimpiyat Stadium melengkapi misi treble winners Man City.
Sebelum melakoni final kontra Inter Milan, Ilkay Guendogan dkk mengamankan titel Liga Inggris dan Piala FA.
Baca Juga: Usai Menang Atas PSM, Bali United Bakal Ditunggu Misi Berat di Kualifikasi Liga Champions Asia 2023
"Final ini tertulis di bintang-bintang," kata pelatih Man City, Pep Guardiola, setelah pertandingan.
"Saya senang. Namun, di waktu yang sama, mereka (Inter) nyaris mencetak gol dan kami bisa kalah."
"Kami puas tentang sesuatu yang unik, memenangi treble," ucap figur asal Spanyol itu.
Kesuksesan City sekaligus menghadirkan rekor buat Guardiola.
Dia menjadi pelatih pertama yang mencicipi dua kali treble winners dalam sejarah sepak bola Eropa.
Musim 2008-2009 merupakan kali pertama Guardiola memborong tiga gelar dalam semusim.
Kala itu, Guardiola membawa Barcelona menjuarai Liga Spanyol, Copa del Rey, dan disempurnakan dengan Liga Champions.
Sang nakhoda nyaris mengulangi prestasi serupa saat musim 2010–2011.
Barca-nya Guardiola merengkuh Liga Spanyol dan Liga Champions pada musim tersebut, tetapi kehilangan titel Copa del Rey akibat kekalahan dari Real Madrid dalam laga final.
Baca Juga: Taklukan Wakil Singapura, Tim E-Sport Jawa Tengah Berhasil Juarai IESPA Central Java E-Sport Summit
Berkat raihan treble winners bareng Barcelona dan City, Guardiola menghilangkan label Mourinho sebagai pelatih spesial.
Mourinho sendiri yang menyebut dirinya The Special One.
Pria asal Portugal itu baru satu kali mengecap tiga gelar dalam satu musim.
Momen emas Mou terjadi pada 2009-2010 bareng Inter Milan.
Guardiola juga patut berbangga diri karena bisa mengungguli Carlo Ancelotti.
Sosok kebangsaan Italia itu boleh memegang rekor sebagai pelatih dengan gelar Liga Champions terbanyak (empat buah), namun belum pernah treble winners.
Guardiola berpeluang untuk menambah koleksi gelarnya karena Man City bakal mentasi di Piala Super Eropa dan Piala Dunia Antarklub.
Editor | : | Ade Jayadireja |
Sumber | : | Squawka Football |
Komentar