BOLASPORT.COM - Romelu Lukaku jadi sorotan tajam akibat penampilannya di final Liga Champions ketika Inter Milan dikalahkan Manchester City.
Bomber timnas Belgia tersebut banyak disindir warganet paling bersalah dalam kekalahan Inter Milan di final Liga Champions 2022-2023.
Selain kegagalan mengonversi peluang emas menjadi gol, momen Romelu Lukaku paling disorot ialah ketika menghalangi sundulan Federico Dimarco ke gawang Manchester City.
Satu-satunya gol yang tercipta dalam partai di Istanbul, Sabtu (10/6/2023), dilesakkan Rodri buat The Citizens (68').
Sekitar dua menit kemudian, Inter berpeluang menyamakan skor.
Bola hasil sundulan Dimarco mengenai mistar gawang dan memantul kembali ke arahnya.
Full-back timnas Italia itu menyambarnya kembali dengan tandukan kedua sembari menyelam.
Baca Juga: Erling Haaland Raih Treble di Manchester City, Siap Depak Lionel Messi di Ballon d'Or 2023?
Apes, bola gagal masuk ke gawang lantaran membentur kaki kiri Lukaku, yang berdiri tepat di depannya.
Padahal, posisi kiper Ederson sudah terjengkang ke area dalam gawangnya sendiri.
Peluang emas ini pun berakhir dengan kegagalan dan Lukaku disindir berperan brilian bagi Manchester City.
Dia dianggap sedang cosplay ataupun menyamar sebagai bek tambahan The Citizens karena mengeblok peluang bagus temannya sendiri.
FUORIGIOCO
Se Di Marco non lo avesse colpito, il gol sarebbe stato comunque annullato.
Sul primo colpo di testa di Di Marco, #Lukaku è più avanti del pallone e tenta di giocarlo sulla ribattuta della traversa (spingendo anche il difensore e partecipando attivamente all’azione) pic.twitter.com/EEsbgXrozU
— Raffaele Bottone (@ilSolitoMute) June 11, 2023
Mendekati bubaran, ada pula aksinya yang mungkin bikin fan Inter makin gemas.
Dalam posisi ideal di muka gawang, Lukaku gagal menceploskan bola dari sundulannya karena mengarah tepat kepada Ederson.
Bukan kali ini saja penyerang beralias Big Rom dianggap "berdosa" bagi Inter Milan di pertandingan krusial.
Mundur ke 2020 silam, keapesan juga menghampirinya pada partai final yang lain.
Di laga puncak Liga Europa 2019-2020 versus Sevilla, Romelu Lukaku mencetak gol bunuh diri yang menentukan kekalahan Inter Milan dengan skor 2-3.
Baca Juga: Bikin Rugi Inter Milan di Final Liga Champions, Romelu Lukaku Tanggung Beban Seumur Hidup
Kejadiannya muncul pada menit ke-74 saat kaki Lukaku membelokkan bola masuk ke gawang timnya sendiri dari salto Diego Carlos.
Dengan gol itu, dia pun ibarat menyamar sebagai penyerang tambahan Sevilla yang ada di pertahanan Inter Milan.
Sebelum aksi bunuh diri, Lukaku melewatkan peluang bagus untuk mencetak gol ke gawang Sevilla.
Ketika itu kondisi skor masih sama kuat 2-2.
The Romelu Lukaku own goal that won Sevilla their sixth Europa League ????pic.twitter.com/h4ezmzxRvN
— GOAL (@goal) August 25, 2020
Dalam situasi satu lawan satu dengan kiper Yassine Bounou, tendangannya mampu diblok.
Padahal, jika masuk, itu akan mengubah skor jadi 3-2 bagi Inter.
Kemudian dosa Lukaku di partai krusial berikutnya berperan menyingkirkan Nerazzurri dari Liga Champions 2020-2021.
Momennya dalam laga matchday terakhir Grup B melawan Shakhtar Donetsk di San Siro (9/12/2020).
Inter butuh kemenangan agar lolos ke babak 16 besar.
Baca Juga: Wahai Pemain Muda Indonesia, Ini Wejangan Jesse Lingard supaya Jadi Pesepak Bola Sukses
Dalam suatu pergerakan di kotak penalti, Alexis Sanchez punya kans bagus untuk mencetak gol via sundulan.
Namun, bola tandukan Sanchez yang kencang malah membentur kepala Lukaku yang berdiri tepat di depannya.
Padahal jika tak ada Lukaku atau dia sempat menghindar, bola akan masuk ke gawang kosong lantaran posisi kiper Shakhtar sudah telanjur keliru.
Inter pun gagal mencetak gol, cuma beroleh skor 0-0, dan menjadi juru kunci grup, tanpa tiket ke Liga Europa sama sekali.
Je comprends enfin pourquoi Alexis Sanchez ne voulait plus jouer à l'Inter de Milan au côté de Romelu Lukaku. ????
— Emboucaneur_13 (@Emboucaneur_13) June 3, 2023
Khusus di final Liga Champions melawan Manchester City, legenda Prancis sekaligus eks mentor Lukaku di timnas Belgia, Thierry Henry, mengakui kesalahan itu bakal menghantui sang bomber sepanjang kariernya.
Memang bukan semuanya salah dia, tetapi Henry bilang Lukaku harus menjalani hidup dengan embel-embel kejadian buruk tersebut.
"Sundulan di kotak lima meter itu akan kembali menghantuinya. Dia harus hidup dengan itu," ujar Henry.
"Saya pernah kalah di final dan memenangkan final. Saya tahu rasanya."
"Terkadang Anda tidak berada di sisi yang benar," tutur legenda Arsenal kepada CBS Sports.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | cbssport.com |
Komentar