“Saya tak bisa menggenggam setang dengan erat saat ia masuk ke tikungan. Jadi di tikungan San Donato saya harus mengerem sedikit lebih awal di slipstream.”
“Juga saat keluar dari Biondetti 2. Tenaga saya berkurang dan harus mengurangi kecepatan,” ujar Marini.
Marini mengutarakan kekecewaannya yang masih harus menunda untuk berdiri di podium pada balapan kandang.
"Pada saat itu saya bisa saja menangis karena podium akan menjadi mimpi dan itu masih mimpi,” ucap Marini melanjutkan.
“Saya hanya menunda semuanya selama setahun, saya tidak sabar untuk melakukan balapan ini lagi tahun depan karena itu selalu ajaib," kata Marini.
Oleh karena itu, Marini meminta saran dari kakaknya, Valentino Rossi, yang pernah merayakan tujuh kemenangan beruntun di Mugello dalam kurun musim 2002 hingga 2008.
Namun jawaban tak terduga justru keluar dari mulut Rossi saat dimintai saran oleh adiknya.
“Titik lemah saya hari ini dari sudut pandang berkendara, terlepas dari kondisi saya adalah tikungan terakhir.
“Saya meminta saran dari Vale, tetapi dia mengatakan kepada saya: 'Jangan khawatir, saya belum menemukan cara terbaik untuk melewati tikungan terakhir selama 20 tahun. Saya tidak bisa membantumu',” kata Marini menirukan ucapan Rossi.
Baca Juga: Amukan Marc Marquez terhadap Insinyur Honda usai Gagal Total di MotoGP Italia 2023
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Speedweek.com |
Komentar