BOLASPORT.COM - Pelatih asal Indonesia, Rexy Mainaky, memberikan evaluasi terhadap penampilan ganda putra Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik, usai kalah pada laga final Indonesia Open 2023.
Chia/Soh untuk kesekian kalinya masih harus menunda mimpi mereka untuk menjuarai turnamen bulu tangkis BWF World Tour.
Setidaknya sudah empat kali kesempatan saat mereka tampil di final turnamen bergengsi namun selalu keluar sebagai runner-up.
Di antaranya All England Open 2019, Toyota Thailand Open 2021, India Open 2023, dan Indonesia Open 2023.
Kekalahan yang cukup sulit diterima karena Chia/Soh ditaklukkan pasangan yang belum pernah mengalahkannya selama delapan pertemuan.
Juara dunia ganda putra itu menelan kekalahan pertama dari andalan India, Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty, dengan skor 17-21, 18-21 pada laga yang digelar di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (18/6/2023).
Chia/Soh sebenarnya mengawali laga dengan positif usai memimpin empat angka dengan skor 7-3 pada gim pertama.
Namun, mereka tak mampu menjaga momentum dan justru harus balik tertinggal dua angka pada interval gim pertama.
Setelah itu, Chia/Soh tak cukup tangguh untuk memenangkan laga seperti yang mereka tunjukkan pada babak semifinal usai mengalahkan ganda putra Indonesia, Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan.
Rexy Mainaky yang menjabat sebagai direktur kepelatihan ganda Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia menilai Chia/Soh kalah agresif dari lawan.
"Penampilan Aaron di bawah standar. Ia terlalu ragu-ragu di lapangan depan," kata Rexy dikutip BolaSport.com dari New Straits Times.
"Yang perlu mereka lakukan adalah terus tampil agresif."
'Permainan menyerang mereka berhasil membawa mereka sejauh ini minggu ini, tetapi hari ini, saat yang paling penting, mereka menjadi pasif dan bermain terlalu bertahan," ujar Rexy.
Rexy kemudian memberikan kredit khusus untuk Rankireddy/Shetty yang mampu tampil lepas tanpa melihat rekor pertandingan dari Chia/Soh.
"Pujian untuk pasangan India. Mereka memainkan permainan yang mengalir dengan baik dan merupakan pasangan yang lebih baik hari ini," tutur Rexy.
Meski begitu, Rexy mengaku tak terlalu kecewa dengan kekalahan yang diterima andalannya itu.
Sebaliknya, Rexy justru senang dengan penampilan Chia/Soh yang semakin menunjukan peningkatan dalam dua turnamen terakhir.
"Meskipun demikian, ini masih merupakan pertandingan yang positif bagi Aaron-Wooi Yik.
"Dari semifinal Singapura Open hingga final Indonesia Open. Saya yakin ini adalah sesuatu yang dapat mereka bangun sebelum turnamen berikutnya di Korea Open," ujar peraih medali emas Olimpiade Atlanta 1996 itu.
Baca Juga: Hasil Final Indonesia Open 2023 - Anthony Ginting Belum Berhasil Kalahkan Axelsen
Adapun Rankireddy/Shetty menyambut gembira gelar level Super 1000 mereka.
"Kami bermain dengan penuh keyakinan, kami berpegang teguh pada rencana permainan," kata Shetty.
"Dalam delapan pertandingan sebelumnya melawan mereka, kami menahan diri. Tetapi kami tetap bertahan dengan rencana dan kami tahu bahwa mereka juga manusia, pada akhirnya mereka akan membuat kesalahan."
"Jadi sampai akhir kami tidak memberi mereka kesempatan. Kami tidak perlu menahan diri dan bermain aman, yang mana menjadi lambat dan mereka pandai memanfaatkan hal itu."
"Jadi kami hanya menjalankan rencana. Kami benar-benar membutuhkan kemenangan ini," ujar Shetty.
"Memenangkan gelar di Indonesia adalah sebuah mimpi, banyak legenda yang pernah bermain di sini. Pada awalnya, tujuannya adalah untuk mendapatkan izin bermain di sini," ucap Rankireddy melanjutkan.
"Dari sana hingga memenangkan turnamen ini merupakan perjalanan yang panjang, dan saya menyukai cara kami bermain hari ini," ujarnya.
Rankireddy/Shetty menjadi perwakilan India ketiga yang berhasil menjadi juara pada Indonesia Open setelah tunggal putri, Saina Nehwal, dan tunggal putra, Srikanth Kidambi.
Baca Juga: Hasil Final Indonesia Open 2023 - Rekor 8-0 Bukan Jaminan, Chia/Soh Gagal Pecah Telur Lagi
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com, Nst.com.my, BWFBadminton.com |
Komentar