Cemooh sempat mereka alami ketika masuk arena Istora guna menantang ganda putra Indonesia peringkat pertama dunia tersebut.
Akan tetapi, Rankireddy/Shetty mampu fokus dan tak memikirkan hal itu untuk menjegal langkah Fajar/Rian di perempat final.
"Ya memang banyak sekali tekanan di sini," kata Satwiksairaj Rankireddy, dilansir BolaSport.com dari laman Tribunnews.
"Anda bisa lihat ketika saya masuk ke lapangan, kami mendapatkan (teriakan cemooh) 'booing' dari penonton," tuturnya menambahkan.
Baca Juga: Indonesia Open 2023 - Ketika Tangis Anthony Ginting Pecah Usai Jadi 'Runner-up'
Seperti mendapatkan hari baik, Rankireddy merasa sangat senang karena mereka bisa berjaya di Istora.
Para penonton yang sempat memberinya teriakan 'boo' kini berbalik mendukungnya ketika berhadapan dengan ganda putra ranking ketiga dunia itu.
"Senang rasanya bisa menang di Istora Senayan," kata Rankireddy, melalui pers rilis PBSI yang diterima BolaSport.com.
"Kemenangan ini menjadi momentum baik untuk kami karena di sini mendapat dukungan sepanjang pertandingan dari fans Indonesia," imbuhnya.
Sementara itu, Chirag Shetty tak menampik dirinya sempat kesulitan membendung serangan Chia/Soh terutama pada awal laga.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | PBSI.id |
Komentar