BOLASPORT.COM - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menegaskan bahwa kapasitas penonton Liga 1 2023/2024 dipastikan hanya sebesar 50 persen selama kampanye dan pemilihan umum (pemilu).
Seperti diketahui, pemilu bakal berlangsung pada 14 Februari 2024.
Namun sebelum pemilu mulai, partai-partai pun sudah mulai disibukkan dengan segala kegiatan politik.
Salah satunya yakni masa kampanye yang dijadwalkan bakal berlangsung mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024.
Baca Juga: Erick Thohir Ungkap PSSI Bersurat ke 4 sampai 8 Negara untuk FIFA Matchday September 2023
Hal ini karena untuk pendaftaran calon presiden hingga calon wakil presiden masih akan dibuka hingga terakhir pada 25 November 2023.
Tak hanya berlaku buat pemilu presiden saja.
Akan tetapi, pemilu kali ini juga menjadi pemilihan kepala daerah serentak.
Dengan situasi ini, Erick Thohir pun menegaskan bahwa suporter tak bisa sepenuhnya datang langsung ke stadion.
Pada tahun politik yang bertepatan dengan masa kampanye maupun pemilu ini dipastikan suporter yang datang ke stadion hanya diperbolehkan 50 persen kapasitas stadion.
Tentu saja ini tak bisa diputuskan sendiri oleh PSSI maupun PT Liga Indonesia Baru (LIB).
Menurut Erick Thohir aturan ini diterapkan karena ada kesepakatan bersama dengan pihak Kepolisian Republik Indonesia.
“Kalau mengenai musim pemilu, memang disepakati 50 persen karena itu pemilu,” ujar Erick Thohir kepada awak media termasuk BolaSport.com, di Menara Danareksa, Jakarta Pusat, Kamis (23/6/2023).
“Saya tidak tahu berapa bulan itu, tapi hanya periode pemilu saja,” ucapnya.
Meski sebelum masa kampanye pun aturan ini telah ditetapkan.
Demi kebaikan bersama dipastikan penonton hanya boleh sebanyak 50 persen suporter.
Bahkan PSSI dan PT LIB juga telah menegaskan bahwa suporter tim tamu juga tidak boleh hadir di stadion tandang.
Hal ini dilakukan tentu saja demi kebaikan bersama.
Sebab PSSI tak ingin adanya peristiwa yang tak diinginkan dapat terjadi nantinya.
Untuk itu, pria yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN tersebut memastikan aturan tersebut harus diwujudkan.
Karena ini juga bagian dari evaluasi PSSI seusai adanya kejadian Tragedi Kanjuruhan yang menjadi catatan kelam sepak bola Indonesia.
Akibat kejadian itu, kompetisi di Indonesia pun masih dipantau oleh FIFA.
Baca Juga: Terobosan Kembali Dilakukan Erick Thohir, PSSI Hidupkan PT Garuda Sepak Bola Indonesia
Dengan harapan tak akan ada kejadian yang tak diinginkan lagi.
Untuk menjaga hal tersebut mantan Presiden Inter Milan itu pun menetapkan aturan.
Apalagi kesepakatan juga telah disetujui semua pihak.
Termasuk suporter tim lawan yang tak boleh datang dalam laga tandang pun sudah disepakati.
Erick menegaskan bahwa keputusan ini diambil demi kebaikan bersama.
Sebab FIFA pun masih terus memantau kompetisi di Indonesia.
“Itu kan kebijakan liga bahwa ada kesepakatan liga dengan pihak kepolisian bahwa suporter untuk pertandingan musim ini hanya kandang dulu,” kata Eric Thohir.
“Kebijakan itu berlangsung sampai pemantauan daripada FIFA," ujarnya.
Baca Juga: Respon Erick Thohir usai Indonesia Ditunjuk Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-17 2023
Lebih lanjut, Erick menegaskan bahwa aturan dari FIFA diharapkan selama kompetisi berlangsung.
Dalam waktu dua tahun tidak boleh ada pelanggaran dari kerusuhan hingga penggunaan flare.
Ini merupakan aturan berat, untuk itu PSSI pun meminta semua pencinta sepak bola bisa mengerti situasi yang diharapi Indonesia saat ini.
“Kalau tidak salah dua tahun tidak ada kerusuhan, flare, dan macem-macem. Berat itu aturannya,” tutur Erick.
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | BolaSport.com |