BOLASPORT.COM - Chelsea lagi-lagi menolak tawaran yang diajukan Manchester United untuk Mason Mount.
Mason Mount santer dikaitkan dengan pintu keluar Chelsea menjelang musim baru 2023-2024.
Kontrak gelandang timnas Inggris tersebut diketahui tinggal menyisakan satu tahun lagi di Chelsea.
Artinya, Mount bakal berstatus bebas transfer pada musim panas 2024 jika tak menandatangani kontrak baru.
Mount sendiri dipastikan menolak untuk memperbarui kontrak di Stamford Bridge.
Alasannya karena produk Akademi Cobham tersebut tak lagi mendapatkan tempat di skuad utama Chelsea.
Kebijakan The Blues dalam memboyong banyak pemain baru di dua bursa transfer terakhir membuat skuadnya membengkak.
Alhasil, sejumlah pemain reguler pun tersisih, termasuk Mason Mount.
Mount pun santer dikaitkan dengan Manchester United.
Klub berjuluk The Red Devils tersebut sangat menginginkan servis Mount.
Ketertarikan Manchester United kepada Mount tak lepas dari minat sang pelatih, Erik ten Hag.
Ten Hag disebut-sebut mengagumi bakat dan kemampuan yang dimiliki oleh pemain berpostur 181 cm tersebut.
Bak gayung bersambut, Mount pun memberikan respons positif atas ketertarikan Man United.
Baca Juga: Inilah Satu-satunya Negara Asia Penakluk Piala Dunia U-17
Meski begitu, transfer tersebut tampaknya belum bisa terealisasi dalam waktu dekat.
Sebab, Chelsea kembali menolak tawaran Man United untuk kali ketiga.
Hal itu disampaikan oleh pakar transfer kenamaan asal Italia, Fabrizio Romano.
Sebelumnya, Man United sudah melayangkan proposal untuk Mason Mount sebanyak dua kali.
Pertama, mereka menawarkan proposal sebesar 40 juta pounds (sekitar Rp760 miliar).
Lalu, penawaran kedua diajukan dengan nominal 50 juta pounds (sekitar Rp953 miliar).
Keduanya mendapat penolakan dari Chelsea yang menginginkan mahar setidaknya 75 juta pounds.
Baca Juga: 5 Bintang Jebolan Piala Dunia U-17, Salah Satunya Eks Rekan Setim Lionel Messi
Keputusan London Biru menolak tawaran Setan Merah tersebut sebenarnya cukup mengherankan.
Pasalnya, klub milik Todd Boehly itu harus melepas cukup banyak pemain sebelum 30 Juni 2023 untuk menghindari risiko sanksi Financial Fair Play (FFP).
Hal itu disebabkan karena aktivitas belanja pemain mereka dalam dua jendela transfer terakhir.
Editor | : | Ade Jayadireja |
Sumber | : | Twitter.com/FabrizioRomano |
Komentar