Adapun Yamaha, juga tak kalah sengsara.
Dengan hanya memiliki tim semata wayang alias tanpa tim satelit, Quartararo dan Franco Morbidelli pun belum menunjukkan penampilan konsisten dan menjanjikan.
Keterpurukan yang menghantam dua pabrikan Jepang ini mulai membuat Dorna selaku promotor MotoGP ikut terenyuh dan prihatin.
Dorna merasakan bahwa persaingan di grid MotoGP mulai tidak seimbang alias terlalu jomplang. Mereka takut jika dua pabrikan Jepang top seperti Honda dan Yamaha justru pelan-pelan akan meninggalkan MotoGP alias tidak mau lagi berkomitmen di ajang balap motor.
Seperti halnya Suzuki Ecstar, yang tahun lalu gulung tikar.
Bagi Dorna, itu jelas kerugian besar. Kompetisi juga tidak terasa seru.
Untuk itu, melansir dari GPOne Italia, ada wacana bahwa Dorna ingin memberikan hak konsesi kepada Honda dan Yamaha. Dengan demikian, dua tim itu bisa melakukan tes tak terbatas dengan tujuan agar segera bangkit menemukan pengembangan mesin yang tangguh lagi.
Selain itu, ada pula rencana Dorna untuk mengubah format balapan di mana mereka berniat mengabaikan hasil P1 dalam klasemen menuju kualifikasi.
Sehingga, hanya hasil P2 yang digunakan untuk lolos langsung ke Q2.
Dengan catatan, rencana itu disetujui oleh tim-tim lain.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | GPOne Italia |
Komentar