BOLASPORT.COM - Gubernur Bali, Wayan Koster, mendukung penuh penyelenggaran Piala Dunia U-17 2023.
Indonesia menjadi tuan rumah setelah ditunjuk langsung oleh FIFA.
Ajang tersebut sebenarnya akan digelar di Peru tahun ini.
Namun, di Peru sempat terjadi bencana gempa bumi yang membuat infrastruktur di sana kurang siap.
Nantinya turnamen ini akan digelar di tanah air pada 10 November hingga 2 Desember 2023.
Sampai saat ini PSSI belum menentukan venue turnamen tersebut.
Beberapa opsi masih di bahas karena FIFA akan melakukan inspeksi langsung terkait kesiapan penyelenggaraan.
Baca Juga: PT LIB Bicara Nasib Liga 1 2023-2024 saat Piala Dunia U-17 2023 Bergulir
Wayan Koster menegaskan bahwa Bali mendukung penuh ajang Piala Dunia U-17 2023.
Meski belum ada kepastian terkait venue turrnamen, pihaknya akan siap saat mendapatkan tugas.
"Tentu kita dukung tapi kita kan enggak tahu kita dipilih atau enggak."
"Kalau ditugaskan sudah pasti siap," kata Wayan Koster dilansir BolaSport.com dari laman Kompas.com.
Baca Juga: Lengkap Sudah, Ini 24 Negara yang Akan Tampil di Piala Dunia U-17 2023 di Indonesia
Koster menambahkan bahwa Bali juga akan menggelar pertandingan internasional pada bilan Agustus mendatang.
Namun, dia tidak menjelaskan secara detail terkait turnamen tersebut.
Tapi yang jelas kita tanggal 7-14 Agustus akan ada pertandingan bola Barcelona, MU, Jepang dan satu dari Indonesia," pungkasnya.
Sebelumnya, Gubernur Bali, I Wayan Koster sempat menjadi sorotan.
Pasalnya, dia dengan tegas menolak penyelenggaraan Piala Dunia U-20 2023.
Bahkan, surat resmi dia kirimkan ke Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora).
Alasannya, karena dalam ajang tersebut ada Israel yang akan bertanding.
Baca Juga: Erick Thohir Tegaskan Penentuan Stadion Piala Dunia U-17 di Indonesia Diputuskan FIFA
Sementara itu, penyelenggaraan Piala Dunia U-17 2023 diprediksi tidak akan ada masalah terkait venue pertandingan.
Pasalnya, ada enam stadion yang sudah dipersiapkan sesuai standar FIFA untuk menggelar Piala Dunia U-20 yang batal digelar di tanah air.
Namun, hal yang jadi perdebatan adalah Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, tidak bisa masuk dalam venue turnamen karena jadwalnya berbenturan dengan konser Coldplay yang digelar pada 15 November.
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | Kompas.com |
Komentar