BOLASPORT.COM - Pemain keturunan Indonesia, Aaron Suitela, bisa jadi opsi untuk timnas U-17 Indonesia.
Aaron sendiri baru mendapatkan undangan dari klub asal Brasil Clube Atletico Mineiro.
Masih berusia 15 tahun, Aaron masih berstatus pemain klub kasta kedua Liga Australia, Bulleen Lions FC.
Namun, panggilan ke Clube Atletico Mineiro U-17 merupakan kesempatan langka.
Pasalnya, hanya pemain-pemain potensial yang berhasil mendapatkan undangan dari klub kasta tertinggi Liga Brasil tersebut.
Baca Juga: 1 Anak Didik Shin Tae-yong di Timnas Indonesia Alumni Piala Dunia U-17
Founder The Gate Football Enterprise, Jaino Matos, yang menaungi manajemen karier Aaron Suitela menyebutkan bahwa ini adalah kesempatan langka.
Bahkan, hal ini jadi sejarah baru karena Aaron merupakan pemain keturunan Indonesia pertama yang mendapatkan kesempatan ini.
Untuk klub sebesar Clube Atletico Mineiro, ini adalah undangan yang langka.
“Kenapa mencetak sejarah? Karena Brasil adalah gudang nomor 1 sepak bola dan memproduksi pesepak bola untuk dunia,” kata Jaino Matos dilansir BolaSport.com dari laman Kompas.com.
Jaino menambahkan bahwa hanya pemain yang benar-benar potensial yang mendapakan kesempatan ini.
Apalagi, mereka cukup jarang untuk mengundang orang asing.
"Hampir tidak ada undangan untuk orang asing."
"Untuk mereka mengundang orang asing, harus betul-betul potensinya besar,” ujarnya.
Baca Juga: Kata Pelatih Timnas U-17 Jepang setelah Lolos ke Indonesia: Sangat Berarti
Menariknya, Aaron Suitela adalah pemain yang memiliki darah Indonesia.
Ayahnya Doddy Suitela adalah orang asli Sumedang.
Sementara ibu Sevinc Sutela berasal dari Turki.
Hal ini memberikan sinyal bahwa Aaron sebenarnya bisa membela timnas U-17 Indonesia.
Apalagi, Indonesia akan jadi tuan rumah Piala Dunia U-17 2023.
Terkait hal tersebut, Jaino Matos menjelaskan bahwa keluarga Aaron menyambut baik rencana ini.
Orang tua Aaron juga mendukung penuh saat anaknya bisa bermain untuk skuad Garuda Asia.
“Impian orangtua Aaron adalah dia punya kesempatan di Timnas U-17 juga,” ujarnya.
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | Kompas.com |
Komentar