BOLASPORT.COM - Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez dipandang masih memiliki alasan kuat untuk tidak hijrah ke tim lain.
Marc Marquez sedang menjadi buah bibir di kalangan penggemar MotoGP karena kinerjanya bersama Honda yang tak kunjung membaik.
Pembalap berjuluk Baby Alien itu belum pernah sekalipun meraih angka pada balapan utama MotoGP 2023.
Hasil terbaik yang didapat Marquez hingga berakhirnya seri kedelapan adalah finis di urutan ketiga dalam sesi sprint race.
Momen tersebut terjadi ketika peraih delapan gelar juara dunia itu mengaspal pada seri pembuka musim ini, GP Portugal.
Trend itu gagal dilanjutkan Marquez yang sempat absen karena mengalami cedera lagi.
Saat kembali ke lintasan balap, pembalap asal Spanyol itu terus berjuang keras menaklukkan kuda besinya RC213V.
Berbagai kecelakaan terus dialami Marquez hingga dia tidak bisa berlaga pada GP Jerman dan GP Belanda.
Tak ayal, situasi runyam ini menghadirkan spekulasi Marquez mulai gerah dengan kondisi tim asal Tokyo, Jepang itu.
Baca Juga: Valentino Rossi Sampai Dibawa-bawa, Yamaha Seperti Deja Vu Saat Merana pada MotoGP 2023
Pembalap berusia 30 tahun tersebut digosipkan akan bergabung dengan KTM atau Ducati.
Meski demikian, kedua tim itu tidak memberikan sambutan positif terkait gosip ini.
Marquez sendiri sebelumnya memiliki kontrak bersama Honda dengan durasi empat tahun dan baru habis pada akhir 2024 mendatang.
Pengamat MotoGP asal Spanyol Oscar Haro tidak yakin Marquez akan hengkang ke tim baru dan meninggalkan Honda.
Baca Juga: Mulai Pasrah, Honda Siap Kehilangan Semuanya di MotoGP 2023?
Haro beralasan bahwa Marquez merupakan sosok 'Si Paling Honda' di mana figurnya tak bisa dilepaskan dari tim tersebut.
Dia juga yakin rekan setim Joan Mir itu pada dasarnya merupakan orang yang loyal dan sulit pindah ke lain hati.
"Marquez adalah orang yang sangat setia, sangat Honda," kata Oscar Haro, dilansir BolaSport.com dari laman Motosan.
"Meski di awal musim Marquez mengatakan motornya tidak bekerja tapi dia akan mencari opsi lain," tuturnya lagi.
Lebih lanjut, Haro juga merasa adanya sebuah skenario yang dilancarkan Marquez kepada Honda.
Dengan kinerja RC213V yang kurang mumpuni, Marquez selalu memberikan tekanan sendiri kepada timnya untuk bekerja keras.
Tekanan-tekanan itu terlihat dari keluhan yang acap kali terlontar dari Marquez mengenai kinerja kuda besinya.
Diharapkan dengan adanya tekanan dari Marquez, Honda bisa secepatnya mengembangkan motor yang kompetitif.
Bagaimanapun, pemilik nomor 93 itu masih belum kehilangan hasratnya untuk bertarung lagi dalam perburuan gelar juara dunia.
"Anda harus memberikan tekanan kepada pabrikan dan Marquez harus melakukannya," ucap Haro menegaskan.
"Dia melakukannya begitu sering sehingga mereka bahkan mengeluarkan orang darinya."
"Dia mempertaruhkan nyawanya, tapi dia ingin mereka memberinya motor yang bagus."
"Ini adalah tekanan yang harus dilakukan Marquez dan pembalap mana pun, itu adalah hukum kehidupan," imbuhnya.
Baca Juga: Manajer Joan Mir Mencak-mencak, Pindah Repsol Honda Berujung Bencana
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Motosan.es |
Komentar