Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Tendang 2 Pasangan Senior dan Lepas 2 Pelatih Kawakan, Ganda Campuran Pelatnas Hilang 1 Generasi

By Nestri Y - Jumat, 30 Juni 2023 | 14:00 WIB
Pasangan ganda campuran Indonesia, Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati, pada babak pertama Malaysia Open 2023 di Axiata Arena, Kuala Lumpur, Rabu (11/1/2023).
PP PBSI
Pasangan ganda campuran Indonesia, Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati, pada babak pertama Malaysia Open 2023 di Axiata Arena, Kuala Lumpur, Rabu (11/1/2023).

BOLASPORT.COM - Mantan pebulu tangkis nasional, Debby Susanto melihat ada satu generasi yang hilang di tim ganda campuran pelatnas Indonesia. Lubang ini membuat proses regenerasi berjalan pelan.

Juara All England satu kali tersebut ikut menyoroti penyebab meredupnya prestasi dari nomor yang pernah ia perkuat.

Ganda campuran Indonesia tengah mengalami periode paceklik gelar di kancah turnamen BWF.

Baca Juga: Jadwal Siaran Langsung Canada Open 2023 - Ahsan/Hendra Menggendong Indonesia, Live Mulai Babak Kedua

Dua pasangan terbaik pelatnas PBSI, Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati dan Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari, masih belum menunjukkan konsistensi.

Terakhir kali nomor yang kini dipegang asisten pelatih, Amon Sunaryo, itu meraih prestasi juara di kancah elite adalah saat Hylo Open 2022 oleh Rehan/Lisa.

Memang, sempat hadir juga medali emas oleh pasangan yang sama ketika diturunkan di SEA Games 2023 di Kamboja pada Mei lalu.

Meski begitu, penampilan Rehan/Lisa dan sejumlah ganda campuran Merah Putih belakangan ini terus menurun.

Rehan/Lisa, yang peringkatnya paling tinggi yaitu 12 dunia, selalu tersingkir di dua babak awal dalam empat turnamen terakhir mereka.

Sementara Rinov/Pitha tahun ini belum berhasil menembus semifinal lagi kendati pada akhir tahun tampil cukup meyakinkan di World Tour Finals 2022.

Hal ini yang membuat Debby Susanto ikut menyoroti.

Mantan partner Praveen Jordan itu menyebut ada satu hal yang bisa menjelaskan mengapa nomor yang pernah menjadi andalan Indonesia ini mulai meredup.

Menurut Debby, hengkangnya dua pasangan senior di pelatnas, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti dan Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja, menjadi pemicunya.

Praveen/Melati dan Hafiz/Gloria, dua pasangan top 10 dunia, tersingkir dalam promosi-degradasi Pelatnas PBSI pada tahun lalu.

Hal itu membuat ada satu generasi yang hilang di tatanan ganda campuran PBSI.

Baca Juga: Diarahkan Jadi Penggebuk, Rahmat Hidayat Digembleng Program Khusus agar Imbangi Kevin Sanjaya

Kehilangan sosok-sosok senior amatlah bisa berimbas pada pasangan-pasangan junior yang mau tidak mau harus segera siap untuk menjadi tumpuan.

Ditambah lagi, dalam kurun waktu enam bulan terakhir, dua pelatih ganda campuran pelatnas PBSI yaitu Nova Widianto dan Flandy Limpele juga hijrah.

Kedua pelatih yang juga sama-sama mantan pemain ganda campuran itu memutuskan tidak memperpanjang kontrak.

Nova, kepala pelatih tim utama, bergabung dengan Rexy Mainaky untuk menangani tim ganda campuran Malaysia pada Desember 2022.

Adapun Flandy, kepala pelatih tim pratama, menerima tawaran untuk menjadi kepala pelatih ganda Hong Kong pada Maret lalu.

"Bisa dibilang, ganda campuran itu hilang satu generasi. Yang semestinya generasi ini dipegang oleh Jordan/Melati dan juga Gloria," kata Debby dikutip BolaSport.com dari Djarum Badminton.

"Tapi, kan, karena satu dan lain hal (sejumlah pemain) ke-cut terus diganti dengan (generasi) di bawahnya," ujarnya.

"Mungkin juga mereka belum siap. Jadi karena hilang satu generasi, masa transisinya agak lambat," tambahnya.

Di sisi lain, kembalinya Praveen/Melati dan Gloria yang kini menggandeng Dejan Ferdinansyah ke gelanggang turnamen internasional juga tak lantas membuat semuanya kembali normal.

Dua pasangan itu aktif berlatih di klub PB Djarum sehingga hampir tidak pernah lagi menjadi partner sparing di pelatnas kecuali saat pemanggilan untuk Sudirman Cup 2023.

Baca Juga: Komitmen Rahmat Rela Habis-habisan untuk Samai Level Kevin Sanjaya

Debby beranda-andai, bahwa solusi untuk kembali menaikan performa ganda campuran Indonesia adalah memanggil kembali para senior tersebut ke pelatnas.

"Nggak ada yang salah dengan hal itu, karena kalau kita sudah ke luar (negeri) tanding itu sudah nggak liat lagi ini PBSI atau ini dari klub. Kita sama-sama bawanya Indonesia," kata Debby.

"Kalau dianggap bisa lebih bangus, kenapa harus gengsi? Nyatanya, waktu di Sudirman Cup itu bisa berjalan dengan bagus, di luar ekspektasi kita."

"Kenapa tidak, kalau pada akhirnya ganda campuran masih butuh sosok (senior)," lanjutnya.

Gagasan Debby tak berbeda dengan rencana dari Amon Sunaryo selaku asisten pelatih ganda campuran PBSI.

Beberapa pekan lalu, Amon juga menyatakan bahwa jika diizinkan oleh PBSI, ia ingin memboyong satu pasangan independen, yakni Dejan/Gloria untuk berlatih di pelatnas.

Dejan/Gloria tampil cukup kompetitif pada tahun kedua mereka sebagai pasangan dengan raihan tertinggi adalah meraih medali perunggu Kejuaraan Asia 2023.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Ardhianto Wahyu Indraputra
Sumber : Djarum Badminton
REKOMENDASI HARI INI

Liga Voli Korea - Panutan Megawati Makin Gila Karena Dekati Rekor Langka Usai Juara Bertahan Berhasil Dipecundangi

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
12
31
2
Man City
12
23
3
Chelsea
12
22
4
Arsenal
12
22
5
Brighton
12
22
6
Tottenham
12
19
7
Nottm Forest
12
19
8
Aston Villa
12
19
9
Newcastle
11
18
10
Fulham
12
18
Klub
D
P
1
Persebaya
11
24
2
Persib
11
23
3
Borneo
11
21
4
Bali United
11
20
5
Persija Jakarta
11
18
6
PSM
11
18
7
PSBS Biak
11
18
8
Arema
11
18
9
Persita
11
18
10
Persik
11
15
Klub
D
P
1
Barcelona
14
34
2
Real Madrid
13
30
3
Atlético Madrid
14
29
4
Villarreal
13
25
5
Athletic Club
14
23
6
Osasuna
14
22
7
Girona
14
21
8
Mallorca
14
21
9
Real Betis
14
20
10
Real Sociedad
14
18
Klub
D
P
1
Napoli
13
29
2
Atalanta
13
28
3
Inter
13
28
4
Fiorentina
13
28
5
Lazio
13
28
6
Juventus
13
25
7
Milan
12
19
8
Bologna
12
18
9
Udinese
12
16
10
Empoli
12
15
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
404
2
F. Bagnaia
388
3
M. Marquez
320
4
E. Bastianini
320
5
B. Binder
183
6
P. Acosta
181
7
M. Viñales
163
8
F. Morbidelli
140
9
F. Di Giannantonio
139
10
A. Espargaro
136