BOLASPORT.COM - Kehebatan Lionel Messi membuat lawan gentar, tak terkecuali pelatih sekaliber Diego Simeone.
Dua gelar Liga Spanyol sudah dipersembahkan oleh Diego Simeone untuk Atletico Madrid.
Dia membawa Los Rojiblancos merajai kompetisi Negeri Matador pada musim 2013-2014 dan 2020-2021.
Jangan lupa bahwa Simeone juga mengantarkan timnya ke tangga juara Piala Super Spanyol, Piala Super Eropa, dan Liga Europa (dua kali).
Meski punya prestasi hebat dan dikenal sebagai sosok pemberani, Simeone pernah dibuat waswas gara-gara Messi.
Untuk mengetahui kisahnya, kita harus kembali ke musim 2015-2016.
Kala itu, Atletico Madrid menjamu Barcelona di Vicente Calderon dalam pekan ketiga Liga Spanyol.
Tim tamu membuat kejutan dengan tidak memainkan Messi sejak menit awal.
Pelatih Barcelona, Luis Enrique, memilih untuk menurunkan Rafinha buat menemani Neymar dan Luis Suarez.
Baca Juga: Vietnam Masih Belum Jelas, Indonesia Bisa Serobot Jatah FIVB Challenger Cup 2023?
Pertandingan berakhir tanpa gol pada babak pertama.
Selepas rehat, Atletico Madrid membuka skor berkat sepakan Fernando Torres saat memasuki menit ke-51.
Simeone justru tidak merayakan gol El Nino.
Dalam wawancara usai pertandingan, sang nakhoda mengungkapkan alasan kenapa dirinya menolak berselebrasi.
Simeone merasakan pertanda buruk sewaktu melihat Messi bersiap masuk lapangan.
"Saya melihat Messi pemanasan," ucap dia seperti dikutip BolaSport.com dari Tribuna.
Keputusan Simeone untuk tetap kalem ternyata benar.
Neymar menyamakan kedudukan pada menit ke-55 melalui tendangan bebas.
Lima menit berselang, Messi masuk arena pertandingan guna menggantikan Ivan Rakitic.
La Pulga hanya butuh waktu 17 menit untuk mencetak gol penentu kemenangan bagi Barcelona.
Jadilah Barcelona menang 2-1 dan membuat Atletico kehilangan poin di rumah sendiri.
Pada akhir musim, Barcelona keluar sebagai kampiun La Liga dan mengantongi 91 poin.
Adapun Atletico finis di peringkat ketiga dengan selisih tiga angka.
Baca Juga: Satu Ganda Putra Andalan Malaysia Bakal 'Cerai', Ong Yew Sin/Teo Ee Yi Ganti Partner
Perpisahan pahit
Messi harus mengalami perpisahan pahit dengan Barcelona ketika musim panas 2021.
Raksasa Catalunya tak bisa memberikan kontrak baru kepada sang superstar gara-gara terganjal aturan gaji Liga Spanyol.
Kemudian pada 2023, Messi sempat menjajaki kemungkinan balik ke Barcelona setelah dua tahun numpang main di Paris Saint-Germain.
Akan tetapi, masalah finansial Barca membuat reuni itu mustahil tercipta.
Blaugrana harus menjual banyak pemain untuk membuka ruang gaji bagi Messi.
Si manusia rekor tak mau gara-gara memulangkan dirinya ke Camp Nou, Barcelona jadi harus melepas pemain lain.
Daripada bermain untuk tim Eropa lain, Messi memilih untuk melanjutkan kisah ke Amerika Serikat bareng Inter Miami.
Editor | : | Ade Jayadireja |
Sumber | : | Tribuna.com |
Komentar