BOLASPORT.COM - Mauricio Pochettino menjalani hari pertama sebagai pelatih Chelsea pada Senin (3/7/2023).
Pelatih asal Argentina itu mendatangi markas klub di Cobham dan melakoni sesi interviu pertama sebagai nakhoda The Blues.
Ia langsung mengucap janji untuk membawa Chelsea kembali ke jajaran teratas setelah terpuruk musim kemarin.
Mauricio Pochettino ingin membangun kembali kultur pemenang di skuad London Biru.
"Dalam 10, 12, 15 tahun terakhir, Chelsea adalah tim terhebat di Inggris," katanya, dikutip BolaSport.com dari situs klub.
"Saya sangat tahu Premier League dan apa arti kultur kemenangan Chelsea."
"Dari awal, pemilik dan direktur olahraga klub sangat jelas tentang proyek ini dan kami sangat bersemangat untuk bergabung di dalamnya."
Baca Juga: 2 Pilihan Terakhir Sergio Ramos: Reuni dengan Messi atau Susul Ronaldo ke Saudi
"Kami di sini untuk mencoba membantu klub dan fan."
"Pada akhirnya, hal terpenting dalam sepak bola ialah membuat mereka senang dan bangga terhadap kami, dan dalam cara kami menjalani pertandingan."
"Kami harus yakin bahwa kami membawa apa yang klub butuhkan untuk berada di posisi teratas karena sejarah klub ini adalah menempati puncak," ujar Pochettino.
Musim lalu Chelsea bisa dikatakan amburadul.
Strategi belanja jorjoran di bursa transfer tidak berbanding lurus dengan prestasi di lapangan.
The Blues hanya finis urutan ke-10 Liga Inggris 2022-2023 dan gagal tampil di pentas antarklub Eropa musim ini.
Mereka pun gugur di ronde ketiga Piala FA serta Piala Liga Inggris, dan kandas di perempat final Liga Champions.
Bukannya meraih gelar, kiprah London Biru malah lebih diramaikan pergantian pelatih.
Thiago Silva dkk sampai merasakan racikan 4 pelatih berbeda.
Baca Juga: Cuci Gudang Chelsea Mulus, The Blues Jadi Klub Peraih Cuan Terbanyak di Bursa Transfer
Kendali kapal dipegang Thomas Tuchel, Graham Potter, Bruno Saltor (interim), dan Frank Lampard (caretaker).
Pochettino bertekad menghadirkan atmosfer baru yang lebih ceria di skuad sembari menuntut pemain agar berkorban keras demi pencapaian klub.
"Kami perlu menjadi tim yang menunjukkan kebersamaan, peduli tentang klub, fan, dan berjuang sampai akhir demi logo klub ini," kata pria 51 tahun.
"Hal itu yang paling penting. Fan harus merasakan bahwa semua pemain yang terlibat dalam permainan bersedia mati untuk klub," lanjut mantan bek PSG dan Espanyol.
Lantas, apa target Mauricio Pochettino di Chelsea?
"Targetnya adalah menang karena sepak bola itu tentang menang," tutur dia.
"Kami akan menjalani waktu-waktu yang menyenangkan, membentuk hubungan yang baik, memiliki lingkungan yang bagus dan relasi dengan orang-orang, tapi pada akhirnya yang terpenting adalah untuk menang."
"Kalau Anda menang, itu membantu mengembangkan semua hal yang lain."
"Sepak bola itu tentang hasil akhir, bagaimana Anda meraihnya itu berbeda karena kita adalah orang yang peduli dengan cara meraih hasil tersebut."
"Tetapi pada akhirnya kami mau menang, menjadi kompetitif, menjadi binatang buas yang ingin berkompetisi setiap pekan dan dalam setiap laga," ucapnya.
Bagi Pochettino, Chelsea ialah klub Liga Inggris ketiga yang diasuhnya.
Baca Juga: BURSA TRANSFER - Kapten Chelsea Ingkar Janji, Inter Milan Kalah Memikat dari Atletico Madrid
Ia berpengalaman membesut Southampton (2013-2014) dan rival sekota The Blues, Tottenham (2014-2019).
Kolektor 20 caps timnas Argentina itu baru kembali bertugas di balik kemudi setelah terakhir menukangi PSG-nya Lionel Messi musim 2021-2022.
Prestasi Pochettino secara kolektif belum banyak.
Ia baru merasakan gelar ketika melatih PSG dengan raihan 3 trofi domestik; Liga Prancis, Piala Prancis, dan Piala Super Prancis.
Namun, gaya permainan atraktifnya berjasa membawa Spurs mencapai titik tertinggi di Liga Champions sebagai runner-up musim 2018-2019.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Chelseafc.com |
Komentar