BOLASPORT.COM - Pelatih baru Chelsea, Mauricio Pochettino, sudah gagal pada tugas pertamanya setelah Mason Mount pindah ke Manchester United pada bursa transfer musim panas 2023.
Mauricio Pochettino menghadapi awal yang tidak mulus sebagai pelatih baru Chelsea.
Cuci gudang besar-besaran jelas menjadi kenyataan yang tidak terhindarkan dari Chelsea.
Akan tetapi, beberapa pemain yang pergi justru dinilai bisa membantu Mauricio Pochettino menyusun taktiknya.
Yang terbaru, Chelsea harus melepas Mason Mount ke rival mereka sendiri, Manchester United.
Setelah negosiasi yang cukup alot, Mason Mount akhirnya pergi dengan nilai transfer 60 juta pounds (sekitar Rp1,14 triliun).
Harga tersebut tergolong menguntungkan untuk pemain yang kontraknya tinggal tersisa selama satu tahun.
Namun, dilihat dari kemungkinan taktik Pochettino, Mount dianggap sebagai sebuah kehilangan besar.
Baca Juga: Dipaksa Main bareng Cristiano Ronaldo, Marcelo Brozovic Beri Sindiran Keras ke Inter Milan
Gelandang asal Inggris tersebut dianggap cocok dengan taktik sang pelatih baru.
Pochettino kerap memeragakan sepak bola cepat dan energi Mount dibutuhkan untuk hal tersebut.
Kehadiran Pochettino awalnya disebut bisa mengubah pikiran Mount agar mau memperpanjang kontrak.
Namun, seperti dilansir BolaSport.com dari Metro, Mount telanjur merasa sakit hati sebelum penunjukkan pelatih baru.
Ia merasa sistem gaji yang diberlakukan oleh Chelsea saat ini sangatlah tidak adil.
Sebagai salah satu pemain lama, Mount justru tidak masuk daftar pemain bergaji tinggi.
Beberapa nama yang baru didatangkan dirumorkan menerima bayaran yang lebih tinggi dari sang gelandang.
Baca Juga: Contoh Mantan Klub Milik Orang Indonesia, Keajaiban Messi di Inter Miami Bukan Mustahil
Oleh karena itu, Mount memilih untuk meninggalkan Stadion Stamford Bridge sesegera mungkin.
Keputusan gelandang berusia 24 tahun tersebut bahkan sudah tercium sejak bulan lalu.
Mount pun diketahui melakukan negosiasi dengan beberapa klub sekaligus.
Selain Manchester United, Arsenal sempat dikaitkan dengan transfer sang gelandang.
Pilihan Mount akhirnya jatuh ke Manchester United yang dilatih oleh Erik ten Hag.
Proyek sepak bola racikan Erik ten Hag dianggap menjadi salah satu faktor penentu.
Erik ten Hag sendiri juga merupakan pengagum kemampuan Mount di lini tengah.
Kesamaan ini diharapkan bisa menghadirkan adaptasi yang cepat di Manchester United.
Editor | : | Ade Jayadireja |
Sumber | : | Metro.co.uk |
Komentar