BOLASPORT.COM - Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI) menyarankan kepada PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) agar menghentikan kompetisi Liga 1 2023/2024 buntut dari tindakan rasisme yang dirasakan pemain PSM Makassar.
Seperti diketahui, belakangan ini sepak bola Indonesia lagi-lagi mencuri perhatian seusai pekan perdana Liga 1 2023/2024 bergulir.
Kompetisi mendapat perhatian banyak dari pecinta sepak bola tak hanya soal kepemimpinan wasit yang selalu jadi kontroversi saja.
Akan tetapi, setelah pertandingan terakhir pekan perdana Liga 1 yang mempertemukan Persija Jakarta vs PSM Makassar berakhir.
Banyak pihak yang mendapat sorotan, salah satunya terkait beberapa pemain PSM Makassar yang mendapat banyak sorotan.
Pertandingan antar Persija vs PSM itu memang berakhir imbang 1-1 dalam laga yang berlansgung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Senin (3/7/2023).
Namun, yang mendapat banyak perhatian yakni komentar-komentar buruk di media sosial seusai pertandingan.
Sejumlah pemain PSM menjadi sasaran komentar rasisme dari oknum suporter di media sosial.
Bukan hanya satu atau dua pemain tim berjulukan Juku Eja saja yang mendapatkan banyak komentar rasisme.
Situasi ini pun membuat para pecinta sepak bola Indonesia menyoroti apa yang terjadi.
Bahkan APPI juga turut buka suara terkait kejadian ini.
Sebelumnya APPI bahkan mengingatkan suporter untuk berhati-hati dalam berkomentar.
Baca Juga: Pelatih Persija Khawatir dengan Perkembangan Sepak Bola Indonesia
Sebab mereka yang memberikan komentar rasisme dapat dijerat pidana berdasarkan hukum positif Indonesia.
Sepertinya pengingat yang dilakukan APPI tak digubris beberapa suporter.
Hal ini karena sikap rasisme itu masih ada terlihat beberapa media sosial bagi di klub ataupun di aku fanbase.
Komentar-komentar rasisme itu cukup kasar diarahkan ke satu dua pemain PSM.
Bahkan orang lain saat membacanya pun akan merasakan bagaimana kasar dan rasisnya komentar yang diberikan.
Akan tetapi, pengingat yang dilakukan APPI sepertinya tak membuat warga internet atau warganet mengurangi hal itu.
Situasi ini pun membuat APPI merasa geram karena tiga pemain PSM yakni Yuran Fernandes, Yakob Sayuri, dan Erwin Gutawa terus mendapatkan serangan dari oknum suporter.
Melihat ini tentu saja APPI bergerak dan telah menghubungi ketiga pemain ini terkait perundungan dan rasisme yang menimpa mereka.
Baca Juga: Usai Cetak Gol untuk Persija, Ryo Matsumura Sindir Aksi Guling-guling Pemain PSM
Dengan komentar-komentar tersebut ketiga pemain Juku Eja bahkan mengaku siap melanjutkan kasus tersebut ke ranah hukum.
APPI pastinya membantu ketiga pemain tersebut dan siap memberikan pendampingan hukum kepada para pemain.
CEO APPI, M Hardika mengatakan siap memberikan bantuan yang terbaik untuk para pemain PSM ini.
“Hari ini APPI telah berkomunikasi secara daring dengan 3 (tiga) Pemain PSM Makassar, dan ketiganya berkeinginan melanjutkan prosesnya ke ranah hukum," ujar M. Hardika Aji sebagaimana dikutip BolaSport.com dari Instagram resmi APPI, Rabu (5/7/2023).
“Kami akan memberikan pendampingan bantuan hukum,” ujarnya.
Untuk memberikan rasa jera kepada suporter-suporter tak bertanggung jawab itu.
APPI pun siap memberikan hukuman jelas untuk orang-orang tersebut.
Mereka bergerak cepat dan memastikan telah mengidentifikasi akun-akun yang melakukan penghinaan rasisme.
Tentu saja ini dilakukan agar jelas orang-orangnya yang telah memberikan komentar rasis tersebut.
Selain itu, APPI bahkan meminta kepada PSSI dan PT LIB agar bisa menangani hal ini dengan serius.
Untuk itu, agar perkara ini tak panjang mereka diminta menunjukkan komitmen yang kuat terhadap kasus rasisme yang menimpa ketiga pemain tersebut.
Bahkan head legal APPI, Jannes H. Sillitongga itu dengan cukup percaya diri mengatakan seharusnya komeptisi dihentikan.
Keputusan itu dinilai bakal memberikan efek jera kepada para suporter yang bertindak ceroboh.
“PSSI dan PT LIB harus berani dan bertindak tegas dalam rangka memberikan perlindungan kepada para pemain jika mereka menjadi korban rasisme,” kata Jannes Silitongga.
Baca Juga: Jawaban Bernardo Tavares Terkait Pemain PSM yang Berjatuhan Saat Lawan Persija
Ia dengan tegas mengatakan bahwa kompetisi ini harus dihentikan sementara.
Dengan langkah itu, ia percaya suporter tidak bertanggung jawab tersebut juga pasti akan kelabakan dan memberikan efek jera.
“Bila perlu PSSI dan PT LIB menghentikan dulu sementara kompetisi sampe kasus rasisme ini tidak terjadi lagi menimpa pemain,” tutur Silitonga.
“Setiap orang tidak bisa memilih dilahirkan dari suku atau rasa mana, penghinaan terhadapnya berarti juga merupakan penghinaan terhadap Tuhan,” ujarnya.
View this post on Instagram
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : |
Komentar