BOLASPORT.COM - Mantan ganda campuran nomor satu dunia, Tontowi Ahmad, memberikan beberapa pesan penting terkait dominasi ganda campuran China dan Jepang yang masih sulit didobrak para wakil Indonesia.
Nomor ganda campuran Indoneia akhir-akhir ini tengah disorot karena penurunan performa yang cukup signifikan.
Baik dari para wakil pelatnas maupun non-pelatnas, hasil turnamennya sama-sama mengalami tren menukik.
Dua pasangan independen yaitu Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja dan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti masih inkonsisten.
Praveen/Melati sebagai pasangan senior Indonesia saat ini, juga belum tampil mengiggit.
Setelah Praveen comeback dari cedera, chemistrynya bersama Melati masih belum kembali matang.
Sedangkan Dejan/Gloria, pasangan senior-junior ini sebenarnya sempat bersinar di awal tahun.
Mereka berhasil menunjukkan progres apik ketika mampu memijak beberapa semifinal turnamen penting.
Baca Juga: Update Ranking Race to Paris 2024 - Ginting Masih Teratas, Ganda Putri Indonesia Diam-Diam Bersinar
Seperti menjadi semifinalis Malaysia Open 2023 dan meraih perunggu Kejuaraan Asia 2023.
Dejan/Gloria juga bahkan dilirik PBSI untuk masuk skuad Indonesia pada Sudirman Cup 2023.
Bahkan kombinasi dadakan Gloria dengan Rinov, sempat nyaris membuat kejutan saat menyulitkan Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong ketika Indonesia berhadapan denga China di perempat final ajang beregu tersebut.
Sayangnya dalam beberapa turnamen terakhir, performa Dejan/Gloria ambyar. Sering tersingkir langsung di babak pertama.
Situasi itu membuat Tontowi ikut memperhatikan bagaimana semakin menurunnya kekuatan ganda campuran Tanah Air.
Sementara para wakil China dan Jepang semakin mendominasi.
China sekarang punya Zheng/Huang dan Feng Yan Zhe/Huang Dong Ping.
Sedangkan Jepang kini tak cuma mengandalkan Yuta Watanabe/Arisa Higashino saja. Sudah ada pelapis seperti Kyohei Yamashita/Naru Shinoya yang mulai menanjak.
"Di PB Djarum ada atlet ganda campuran Dejan/Gloria dan Praveen/Melati. Saya memberikan petuah untuk mereka, agar bersaing dengan sehat," kata Tontowi berpesan, di sela-sela rangkaian acara Audisi PB Djarum di GOR Jati, Kudus, Jawa Tengah, sebagaimana dilansir BolaSport.com dari Antara News.
"Jangan mau kalah sama yang lain," tandas peraih medali emas Olimpiade Rio 2016 bersama Liliyana Natsir itu.
"Menurut saya, ganda camouran kita ini kemampuannya berimbang. Tidak menutup kemungkinan siapa yang bisa melaju ke Olimpiade (Paris 2024) sama peluangnya, 50:50. Semua masih punya kesempatan," tambah dia.
Tontowi juga mengutarakan harapannya agar ganda campuran Indonesia bisa segera menggoyahkan dominasi ganda campurna China dan Jepang.
Dengan cara menjalani latihan tambahan atau sejenisnya, yang bisa mendukung kebugaran fisik maupun secar strategi dan variasi permainan mereka.
Tak kalah penting, adalah memperkuat mental.
"Tidak bisa dipungkiri bahwa peta persaingan (ganda campuran) sekarang masih dikuasai Chinda dan Jepang," ucap pria yang akrab disapa Owi itu,
"Saya berharap anak-anak ganda campuran Indonesia mampu mengalahkan mereka."
"Karena kalau latihannya biasa-biasa saja, mereka agak keteteran. Tapi kembali lagi, tidak menutup kemungkinan mereka bisa mencuri di setiap permainan," tambahnya.
Selain dari aspek latihan, Tontowi juga mengingatkan para ganda campuran Indonesia untuk berpikir step by step selama kualifikasi Olimpiade.
Harapannya, setiap turname bisa dijalani dengan maksimal, tanpa terbebani dengan perebutan tiket Paris 2024.
"Pesan untuk mereka, tidak perlu jauh-jauh (mikir) ke Olimpiade dulu," kata Tontowi.
"Tapi siapkan langkah demi langkah berpikir satu pertandingan dulu (ke depan," pungkas dia.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Antaranews |
Komentar