BOLASPORT.COM - Manajer Persebaya Surabaya, Yahya Alkatiri, tekankan pentingnya kompetisi untuk perkembangan pemain muda.
Pernyataan tersebut disampaikan kepada Surya.co.id pada Sabtu (8/7/2023).
Bicara soal Persebaya sendiri tak akan lepas dari kompetisi internalnya yang sudah terbukti mampu melahirkan banyak pemain andalan Timnas Indonesia di masa depan.
Kompetisi internal Persebaya berjalan setiap tahun dengan jadwal main tiap pekan yang diikuti oleh 20 klub anggota Persebaya Surabaya.
Para pemain andalan Timnas Indonesia saat ini yang lahir dari kompetisi internal Persebaya contohnya ada Rizky Ridho, Marselino Ferdinan, dan Rachmat Irianto.
Yahya Alkatiri pun menekankan pentingnya kompetisi tersebut sebagai tulang punggung tim Persebaya sendiri.
"Jadi begini, di Surabaya, khususnya di Persebaya ini, ada Liga Persebaya yang diikuti 20 klub internal," ujar Yahya Alkatiri.
"Itu kompetisinya panjang, sepanjang tahun, sehingga tiap minggu para pemain muda dipertemukan sehingga mereka itu berkembangnya lewat kompetisi."
Baca Juga: Pemain Andalan Lebih Milih Keluar dari Persebaya Karena Sering Diserang Suporter di Medsos
"Karena sepak bola itu olahraga tim dan menghadapi manusia, makanya butuh kompetisi, sehingga bisa beradaptasi dengan manusia-manusia lainnya, pertandingan juga, banyak bentuk adaptasinya."
"Kompetisi inilah yang membentuk pemain-pemain Surabaya, khususnya Persebaya. Ketika ditanya mengapa tidak ambil pemain dari klub yang lain, kompetisi kami sudah punya, kompetisi kami jelas," lanjutnya.
Eks manajer Persik Kediri tersebut mengkritik kebijakan TC atau pemusatan latihan yang kerap dilakukan PSSI untuk persiapan Timnas Indonesia sebelum mengikuti turnamen internasional di segala level kelompok umur.
Secara pribadi, dia mengkritik kebijakan TC jangka panjang yang selalu diambil oleh PSSI untuk persiapan Timnas Indonesia.
Terkini, Timnas Indonesia senior bakal memulai TC pada 20 Desember 2023 untuk persiapan Piala Asia 2023.
Sementara Timnas U-17 Indonesia memulai TC jangka panjang pada Senin (10/7/2023) untuk persiapan Piala Dunia U-17 2023.
Dengan adanya kompetisi, dia menyebut PSSI dan pelatih Timnas Indonesia tidak akan terlalu sulit untuk memetakan pemain berkualitas karena pertandingan rutin berlangsung tiap pekan.
"Itulah hasil dari kompetisi, menurut saya masih jauh lebih baik dari TC."
"Makanya saya agak bertentangan dengan visi TC jangka panjang. Anak itu berkembangnya di kompetisi."
"Contohnya di Persebaya. Kalau matang, pelatih Timnas cukup melihat, cukup memantau."
"Perkembangan pemain ini bagus, dia harus diambil ke Timnas Indonesia."
"Oh ini ada yang lebih bagus lagi, kemarin main, langsung ambil, cukup seperti itu."
"Kalau di luar negeri, Timnas cukup berkumpul 3-4 hari sudah jalan. Kenapa? Karena sudah dipantau, semua pemain sudah dilihat sama pelatih-pelatih."
"Pelatih Timnas sudah melihat semuanya sehingga tidak sampai ada aset terbaru yang terlewatkan ketika cuma fokus ke TC-TC," lanjutnya.
Selain adanya kompetisi, Yahya juga menyebut bahwa kualitas pelatih untuk kompetisi internal sudah cukup bagus.
Pihaknya pun mengaku bahwa Persebaya melalui divisi amatir menyekolahkan para pelatih untuk meningkatkan kualitas kepelatihan di usia muda.
"Lisensi pelatih di Persebaya khususnya, minimal itu sudah AFC C, memang banyak yang B, banyak pula yang A," ujar Yahya Alkatiri.
"Hal itu yang jarang dimiliki dalam satu kota, sebegitu banyaknya yang punya lisensi."
"Memang pengembangan di divisi amatir juga terus menyekolahkan dan seperti itu, tujuannya supaya dia membuat pelatihan yang bagus di klubnya sehingga ketika kompetisi kualitasnya bagus, input-nya ke Persebaya juga bagus," tutupnya.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | surya.co.id |
Komentar